Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kebutuhan akan tanaman hias pot sebagai dekorasi menjadikan krisan pot salah satu alternatif pilihan. Krisan pot memiliki beragam warna dan bentuk bunga yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai hiasan. Selain itu, kontinuitas produksi yang dapat dilakukan tanpa mengenal musim serta harga yang relatif terjangkau juga menjadikan kelebihan dari komoditas ini.
Dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan yakni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat (Sumbar) dan Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) berkolaborasi dalam pengembangan tanaman hias di Sumbar. Berbagai teknologi inovasi tanaman hias telah dikembangkan khususnya di lokasi Taman Sains Pertanian (TSP) Sukarami yang meliputi komoditas Impatiens dan Krisan.
Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry saat dihubungi pada Rabu (17/6/2020) menyampaikan bahwa potensi tanaman hias di Indonesia sangat melimpah, bahkan banyak diantaranya yang memiliki potensi untuk dikembangkan bagi pasar ekspor. “Balitbangtan akan lebih mendorong atau mensupport dalam mendiseminasikan tanaman hias mengingat komoditas ini punya nilai yang sangat besar,” ujar Fadjry.
Menurut data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar tahun 2019, tidak kurang dari 60 persen wilayah di Sumbar merupakan sentra pertanian. Beberapa wilayah telah menjadikan tanaman hias sebagai komoditas utama penggerak roda perekonomian masyarakatnya seperti Kota Padang yang terkenal dengan kampung flori Lubuk Minturun, Kota Padang Panjang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
Balitbangtan telah mengembangkan varietas unggul krisan dan krisan pot di wilayah Sumbar. Bahkan varietas unggul krisan Arosuka Pelangi dan Solinda Pelangi merupakan hasil kerjasama Balitbangtan dengan pemerintah kabupaten Solok – Sumatera Barat pada 2013 lalu.
Kepala BPTP Sumbar Jekvy Hendra mengatakan banyak hasil-hasil inovasi tanaman hias yang sudah diterapkan di lapangan baik di lokasi Taman Sains Pertanian (TSP) Koto Gaek sukarami dan di Kabupaten lain di Sumbar. “Salah satu kewajiban kami di daerah adalah mendiseminasikan hasil inovasi Balitbangtan kepada masyarakat secara langsung” tutur Jekvy.
Saat ini budidaya krisan pot tengah dilakukan di lokasi TSP Sukarami yang merupakan bagian dari BPTP Sumatera Barat. Sebanyak 5.700 benih krisan pot telah didistribusikan Balithi pada maret lalu untuk pengembangan tersebut yang terdiri dari varietas Armitha Agrihorti, Avanthe Agrihorti, Khanza Agrihorti, Naura Agrihorti, dan Zweena Agrihorti.
Kepala Balithi Rudy Soehendi menyampaikan varietas unggul krisan pot telah banyak dikembangkan di wilayah sumatera barat melalui BPTP Sumbar. “Banyak pengunjung TSP Sukarami yang tertarik kepada tanaman hias jenis krisan pot ini,” ujarnya.
Rudy berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini, penyebaran teknologi inovasi yang telah dihasilkan Balitbangtan dapat terealisasi dengan cepat dan tepat sasaran. (Irm/RM)