Pemupukan Berimbang untuk Pertanian Sehat dan Berkelanjutan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus berupaya mengembangkan dan menyediakan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan penerapan pupuk berimbang spesifikasi lokal.

Kepala Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Balitbangtan, Ladiyani Retno Widowati menyampaikan hal tersebut saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) ”Pemupukan Berimbang untuk Menuju Pertanian Sehat dan Berkelanjutan” pada hari Selasa (21/9/2021) di Hotel Atria, Kota Magelang, Jawa Tengah. Bimtek ini digelar Balittanah dalam rangka hilirisasi inovasi teknologi Balitbangtan.

Bimtek diikuti sekitar 100 petani dan penyuluh pertanian di wilayah Kabupaten Magelang. Kegiatan ini terselenggara dengan berkolaborasi antara Balittanah-Balitbangtan, Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang.

Ladiyani menyampaikan bahwa lahan pertanian yang semakin terbatas memerlukan optimalisasi pengelolaan lahan pertanian untuk menghasilkan produktivitas yang optimal. Balitbangtan menjawab tantangan dan permasalahan itu dengan melakukan inovasi teknologi seperti penerapan pupuk berimbang spesifikasi lokal.

Pemupukan berimbang memiliki beberapa manfaat antara lain dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efesiensi pemupukan, dan meningkatkan kesuburan tanah, serta dapat menghindari pencemaran lingkungan.

“Penggunaan pupuk organik juga dalam rangka kampanye mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sehingga kesuburuan tanah lahan pertanian tetap terjaga. Banyak negara maju pertaniannya, sudah beralih ke pertanian organik, selain sehat dan bermutu tinggi, juga ada nilai tambah bagi komoditas pertaniannya,” ujarnya.

Ladiyani menjelaskan, penggunaan pupuk non organik sebenarnya juga tidak masalah, asalkan adanya keseimbangan dalam penggunaannya. Penggunaan pupuk non organik harus seimbang dengan kondisi tanah, jumlah tanamannya dan targetnya. Tiga komponen tersebut harus berimbang agar pertanian di Indonesia bisa tetap lestari.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan berharap Bimtek ini mampu meningkatkan atau memajukan pertanian khususnya di Magelang. Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Magelang dan merupakan penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Magelang.

Arah pembangunan pertanian, lanjutnya, adalah pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang diarahkan pada pertanian yang maju, efisien, dan Tangguh. Tujuan pembangunan pertanian adalah meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta mendukung perkembangan ekonomi daerah.

Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina sangat mendukung penerapan pemupukan berimbang yang akan memberikan produktivitas pertanian yang optimal, selain itu akan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Untuk menghasilkan produktivitas pertanian yang optimal, maka harus dilakukan perbaikan kesuburan tanah, pemupukan berimbang, serta pengelolaan tanah dan tanaman terpadu seperti varietas unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, irigasi hemat air, pengelolaan hasil panen.

“Saat ini sudah banyak negara maju pertaniannya, sudah beralih ke pertanian organik. Selain sehat, bermutu tinggi, juga mempunyai nilai tambah bagi komoditasnya,“ kata Vita.

Bimtek tersebut menghadirkan narasumber Diah Setyorini yang menyampaikan materi Pemupukan Berimbang Untuk Peningkatkan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Sementara, Jati Purwani menyampaikan materi Pembuatan Pupuk Organik dengan Teknologi Pengomposan.

Melalui pelaksanaan Bimtek ini diharapkan petani dan stakeholder terkait akan menerapkan pengelolaan hara tanahnya dengan menggunakan pemupukan berimbang, tidak hanya penggunaan pupuk anorganik, organik dan hayati. Petani juga harus memperhatikan ketersediaan hara di tanah, target hasil (produksi) dan kelestarian lingkungan. (Sumber Balittanah).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author