Panen Perdana Jagung Nasa 29 di Kabupaten Gowa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk meningkatkan produksi jagung diperlukan benih berkualitas dan berdaya hasil tinggi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menciptakan jagung hibrida varietas Nasa 29 yang merupakan salah satu varietas unggul. Jagung Nasa 29 cukup digemari petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) khususnya di Kabupaten Gowa.

Kepala BPTP Balitbangtan Sulsel, Abdul Wahid, menghadiri acara panen perdana perbenihan jagung verietas Nasa 29 berbasis korporasi, di Desa Manjapai, Kecamatan Bonto Nompo, Kabupaten Gowa Selasa (11/07/20).

Kadisperta Provinsi yang diwakili oleh Sekertaris Dinas, Muanzir saat memberikan sambutan mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas adalah benih. “Jika kualitas benih bagus dan didukung oleh kondisi iklim yang optimal, maka produktivis akan tinggi,” kata Muanzir.

Pada kesempatan yang sama, direktur perbenihan yang diwakili oleh Kasubid Pengembangan Varetas, Ditjen TP Andi Muhammad Saleh, mengatakan bahwa kegiatan perbenihan berbasis korporasi ini harus diapresiasi oleh masyarakat Gowa, agar Kabupaten Gowa ke depan bisa menjadi kabupaten mandiri benih.

“Diharapkan kedepan pengadaan benih tidak perlu lagi didatangkan dari luar, tapi harus dipenuhi dari daerah sendiri,” tuturnya.

Saat melakukan panen bersama, Kepala BPTP Balitbangtan Sulsel, Abdul Wahid memberikan memberikan dukungan terhadap kegiatan perbenihan jagung. “Sebagai UPT penghasil inovasi teknologi pertanian, BPTP Balitbangtan Sulsel siap mendukung dan mengawal perbenihan jagung Nasa 29 bersama petani penangkar,” ucap Abdul Wahid.

Varietas jagung Nasa 29 memiliki umur panen 100 hari setelah tanam (hst) dengan warna biji kuning-oranye. Potensi hasilnya tinggi mencapai 13,5 ton/hektare serta memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar.

Keunggulan jagung hibrida Nasa 29 adalah stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau saat biji sudah masak/waktu untuk panen sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan. Peningkatan hasil > 35% dari jagung hibrida tongkol dua dan rendemennya tinggi serta janggel yang keras.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author