Dorong Penerapan Agrostandar, BSIP Susun Rancangan SNI dan Bangun LSPro Sektor Pertanian

Bogor, Technology-Indonesia.com – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) genap berusia satu tahun pada 21 September 2023. Meski baru berumur satu tahun, BSIP tercatat memiliki rekam jejak cukup baik dan telah memberi sumbangsih pada pembangunan pertanian.

BSIP telah menyelesaikan sejumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), mendorong pemberlakuan sejumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) lingkup pertanian, serta penyiapan infrastruktur mutu Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).

Sekretaris BSIP Haris Syahbudin menyampaikan bahwa BSIP telah membentuk 12 Komite Teknis (Komtek) untuk menyusun RSNI lingkup pertanian dan kemudian diserahkan kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN) agar bisa ditetapkan menjadi SNI. Saat ini ada 14 RSNI yang telah diselesaikan.

“Targetnya 34 draft SNI yang tahun ini harus selesai baik rancangan SNI produk maupun proses. Kita akan kirim ke BSN untuk ditetapkan menjadi SNI,” kata Haris di sela acara Gebyar Agrostandar Lapangan Balai Besar Pengujian Standar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik (BBPSI Biogen), Bogor pada Selasa (19/9/2023).

Haris menyampaikan, saat ini sudah ada empat RSNI yang telah disahkan menjadi SNI. Selanjutnya, untuk proses sertifikasi, BSIP membentuk Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro). Lembaga ini memiliki wewenang melakukan pemeriksaan dan memastikan standar mutu dari suatu produk terkait pertanian.

“Untuk sertifikasi, BSIP membangun beberapa LSPro. Satu LSPro sudah terakreditasi yaitu LSPro Mekanisasi Pertanian sehingga sudah bisa memberi layanan penilaian kesesuaian,” terang Haris.

Selain mekanisasi pertanian, BSIP juga menyiapkan LSPro perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, pupuk pestisida, dan lain-lain.

Menurut Haris, pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha di bidang pertanian terkait pentingnya agrostandar. “BSIP memiliki 34 Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) yang akan mengawal penerapan standar di lapangan,” imbuhnya.

Meskipun sebagian besar SNI bersifat sukarela, Haris menekankan pentingnya penerapan standar untuk meningkatkan daya saing dan perlindungan bagi konsumen.

“Standar itu seperti mata uang kedua. Kalau kita mau jualan, barang kita bagus tapi nggak ada pengakuan dari pihak lain, orang tidak percaya, dianggap klaim saja. Kalau ada SNI, produk kita tersertifikasi,” terangnya.

Haris pun mendorong agar produsen tidak ragu-ragu menerapkan standar. Menurutnya, banyak produsen yang menganggap menerapkan standar itu memerlukan banyak biaya karena perlu alat, keahlian, ketrampilan, dan lain-lain.

Padahal, produk yang sudah terstandar bisa menaikkan harganya. Haris mencontohkan harga buah mangga gedong gincu di tingkat petani antara Rp15-22 ribu. Karena telah memenuhi standar, mangga gedong gincu bisa masuk ke mall AEON dengan harga Rp34 ribu dari petani.

Pada kesempatan tersebut Haris menyampaikan bahwa Gebyar Agrostandar yang mengusung tema “Agrostandar Hebat, Pertanian Maju” juga menjadi media sosialisasi agrostandar.

Haris berharap kegiatan ini membuat agrostandar semakin memasyarakat. Menurutnya, penerapan standardisasi dari hulu mulai dari pengolahan, penyiapan lahan, penggunaan bibit/benih, penggunaan dosis pupuk dan pestisida semakin baik.

“Insya Allah dari situ sampai ke hilirnya kita bersama dengan organisasi yang lain menjaga standardisasi produk pertanian baik produk segar maupun olahan. Targetnya, pertanian kita maju bersama dengan standar,” pungkas Haris.

Gebyar Agrostandar yang digelar pada 19-21 September 2023 diisi berbagai kegiatan seperti pelepasan ekspor komoditas hortikultura, Festival Mangga Nusantara, pameran standar pertanian, gelar sembako murah, bazar UMKM, bimbingan teknis, rembug nasional agrostandar, fun walk, dan berbagai perlombaan lainnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author