Monitoring Bantuan Ternak Pejantan Domba Compass Agrinak Balitbangtan di Yogyakarta

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) saat pandemi Covid-19 pada 2020 telah mendistribusikan ternak pejantan Domba Compass Agrinak kepada di tiga kelompok peternak domba di Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Kelompok ternak tersebut adalah Kelompok Tani Martani Kelompok Tani Mandiri dan Kelompok Tani Ngudi Rejeki.

Tim Puslitbangnak melakukan monitoring bantuan ternak pejantan Domba Compass Agrinak tersebut pada 21-24 Oktober 2021. Kelompok Tani Martani yang berlokasi di Desa Dobangsan menerima 5 ekor pejantan Domba Compass Agrinak yang digunakan secara bergulir mengawini domba betina. Bantuan pejantan Domba Compass Agrinak diberikan pada 2020 dengan rata-rata umur >1,5 tahun dan bobot badan rata-rata >25 kg/ekor.

Secara umum program sudah terlaksana dengan baik. Saat ini sejumlah 22 ekor betina sedang bunting serta anak 8 ekor pada kandang kelompok. Sementara di kandang peternak lain ada sekitar 42 ekor betina dewasa yang sudah bunting.

Kelompok Tani Martani diketuai oleh Dikin dengan jumlah anggota 20 peternak. Masing-masing anggota memiliki domba betina sekitar 10 ekor. Perkawinan dilakukan secara kawin alam secara bergulir pejantan digunakan untuk betina yang siap kawin.

Pemberian pakan dilakukan secara bergantian oleh anggota kelompok ternak. Pakan yang diberikan berupa rumput gajah mini (odot), rumput alam, sedikit konsentrat serta legume. Pemberian obat cacing secara rutin diberikan yakni per 3 bulan sekali, selain obat cacing diberikan juga vitamin. Disamping itu dokter hewan dari Puskeswan juga mengontrol ke kandang setiap 2 x per bulan.

Kelompok Kelompok Tani Mandiri diketuai oleh Yudi indarto berlokasi di Desa Padugoan I, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Secara umum program sudah terlaksana dengan baik. Kelompok ini telah merasakan keuntungan pemeliharaan pejantan Domba Compass Agrinak dari hasil cepat diperolehnya pertambahan bobot badan.

Kelompok Tani Mandiri juga telah melakukan kompos ternak dengan mengumpulkan kotoran ternak serta memberikan sedikit stardex agar lebih halus, untuk selanjutnya dijual. Hal ini untuk menambah pendapatan kelompok. Ternak dipelihara masing-masing oleh kelompok dengan 1 pejantan domba serta betina 10 ekor betina.

Saat ini semua betina berjumlah 50 ekor dan sedang bunting. Pakan yang diberikan berupa rumput gajah mini (odot), rumput alam, daun kelor, daun kangkung serta pemberian silase. Kelompok ternak Mandiri ini sudah membuat fermentasi silase dengan bahan dari limbah jagung serta sedikit dicampurkan dengan konsentrat.

Kelompok mengharapkan pada monev selanjutnya supaya Tim Puslitbangnak membawa bibit indigofera untuk dapat ditanam di lokasi lahan petani/peternak. Selain itu diharapkan juga ada pelatihan penyusunan ransum pakan domba.

Sementara Kelompok Tani Ngudi Rejeki diketuai oleh Wasito berlokasi di Dusun I, Desa Karang huni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Ternak dipelihara masing-masing oleh kelompok dengan 1 pejantan domba yang digunakan secara bergulir.

Saat ini semua betina sedang bunting sebanyak 36 ekor. Rata-rata kebuntingan berkisar 2-3 bulan. Pakan yang diberikan berupa rumput gajah mini (odot), rumput alam, daun kelor, daun kangkung serta pemberian silase. Kelompok ternak Ngudi Rejeki ini sudah membuat fermentasi silase dengan bahan dari limbah jagung serta sedikit dicampurkan dengan konsentrat.

Domba Compass Agrinak

Domba Compasss Agrinak merupakan domba persilangan hasil penelitian Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Puslitbangnak, Balitbangtan. Domba Compasss Agrinak merupakan rumpun domba baru hasil penelitian pemuliaan yang mempunyai tetua dari 3 rumpun domba yaitu domba lokal Sumatera (Indonesia), dan dua rumpun domba eksotik (domba St. Croix dan domba Barbados Balckbelly yang berasal dari Amerika Serikat).

Penelitian pemuliaan pembentukan domba Compasss Agrinak telah dilakukan sejak tahun 1986 yang dimulai di Sub Balai Penelitian Ternak Sungai Putih, Sumatera Utara. Penelitian merupakan kerjasama antara Small Ruminant-Collaborative Research Support Program (SR-CRSP) dengan Balitnak, Ciawi-Bogor, Jawa Barat. Dalam perjalanannya, seiring pergantian Tupoksi IP2TP Sungai Putih menjadi Loka Penelitian Kambing Potong maka penelitian domba Komposit dilanjutkan dan dilaksanakan oleh Balitnak Ciawi.

Setelah terbentuknya Domba Compasss Agrinak, penelitian pendukung dilakukan dalam bidang nutrisi, reproduksi dan pasca panen disamping penelitian pemuliaan sebagai penelitian utamanya. Hasil penelitian pendukung tersebut dilakukan dalam upaya melengkapi informasi terkait karakter biologis dari Domba Compasss Agrinak.

Tahapan penting selanjutnya yang telah dilaksanakan adalah uji multi lokasi domba Komposit di beberapa lokasi pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba Compasss Agrinak dapat berkembang dengan baik dan menampilkan kemampuan produksi yang lebih tinggi dibandingkan domba lokal sebagai pembandingnya.

Domba Compasss Agrinak sebagai rumpun baru dilepas melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 1 050/Kpts/SR.120/10/2014. Domba ini memiliki Ciri-cirinya: pola warna beragam, putih, coklat belang, mampu beradaptasi pada lingkungan tropis dan lembab, siklus reproduksi sepanjang tahun dan mempunyai laju pertumbuhan yang baik (>100 g/h/e) (Sumber Puslitbangnak)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author