Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kehilangan hasil akibat pecah polong menjadi salah satu permasalahan budidaya kedelai di berbagai sentra produksi kedelai di dunia, termasuk di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) sebagai lembaga riset di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berhasil melepas varietas kedelai Detap 1, kedelai tahan pecah polong.
Varietas kedelai ini dirakit dengan menggunakan Anjasmoro sebagai sumber gen tahan pecah polong. Detap 1 memiliki ketahanan terhadap pecah polong serta ukuran biji setara dengan Anjasmoro tetapi umur masaknya lebih genjah dibandingkan dengan Anjasmoro.
Detap 1 merupakan varietas kedelai pertama di Indonesia yang dirakit dengan keunggulan utama adalah tahan pecah polong. Selain memiliki potensi hasil tinggi, kedelai varietas Detap 1 berumur genjah dan ukuran biji tergolong besar.
Secara resmi, Detap 1, telah dilepas oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017. Di beberapa sentra produksi kedelai, Detap 1, mulai diminati oleh petani, termasuk di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pengenalan Detap 1 di Bima, diawali oleh kerja sama antara Balitkabi dengan Syngenta Foundation for Sustainable Agriculture (SFSA). Salah satu implementasinya adalah bimbingan teknis (Bimtek) produksi benih kedelai dan pengenalan varietas Detap 1.
Salah satu peserta Bimtek adalah U.D. Pemuda Kreatif yang saat ini telah mengembangkan produksi benih kedelai Detap 1 di Desa Nggembe, Bolo, Bima. Pengembangan produksi benih tersebut sangat tepat untuk memperkuat penyediaan benih pada program pengembangan kedelai di Bima yang ditargetkan seluas 400 hektare (ha).
Pengembangan produksi benih kedelai Detap 1 di Bima, yang dilakukan oleh produsen benih kedelai U.D. Pemuda Kreatif, terlihat optimal pertumbuhannya. Salah satu penggiat U.D. Pemuda Kreatif, Burhan menuturkan keragaan tanaman Detap 1 sangat bagus. Dengan menggunakan jarak tanam 60 x 40 cm, dan mempertahankan 2 – 3 tanaman per lubang, Detap 1 tumbuh optimal dan mampu memproduksi polong pertanaman di atas 75 polong.
Penangkar benih U.D. Pemuda Kreatif, awalnya merupakan kumpulan dari petani milineal yang memiliki perhatian terhadap penyediaan benih kedelai. Semangat tersebut diabadikan dengan memberi nama bisnis taninya menjadi “Pemuda yang Kreatif”. Kiprah U.D. Pemuda Kreatif sebagai penyedia benih kedelai tidak hanya di daerah Bima, namun juga telah menyebar ke kabupaten lain di NTB bahkan di luar NTB.
Salah satunya adalah kunjungan dari Dinas Pertanian dan Hortikultura, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tanggal 12 Maret 2020 pada pertanaman produksi benih kedelai Detap 1. Pada kesempatan tersebut keragaan Detap 1 sangat diapresiasi oleh rombongan Dinas Pertanian Manggarai Barat. Mereka menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan di NTT. (Sumber Balitkabi)