Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kacang hijau sebagai salah satu komoditas tanaman pangan potensial, belakangan ini semakin banyak dilirik dalam hal pengembangannya. Selain untuk pemenuhan pangan, kacang hijau kaya akan vitamin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi pada webinar Propaktani tentang ‘”Kacang Hijau Komoditi Pangan Potensial” pada Rabu (11/8/2021) menyampaikan bahwa kacang hijau sebagai salah satu komoditas pangan potensial, dari hari ke hari layak untuk dipertimbangkan dari segi perluasan areal dan peningkatan produktivitasnya.
Hingga saat ini, luas panen kacang hijau mengalami penurunan, sementara dari segi produktivitas memiliki tren positif. Untuk itu, ia menekankan agar Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Balitbangtan dapat meningkatkan kapasitas riset, utamanya dalam budidaya secara tumpangsari dengan komoditas yang lain dan pengembangan yang menyasar ke lahan salin.
Kasubdit Aneka Kacang Direktorat Akabi memaparkan bahwa dalam delapan tahun terakhir, pemenuhan kebutuhan kacang hijau masih belum dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang pengembangan kacang hijau.
Pertanaman kacang hijau masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sehingga pengembangan kacang hijau di luar Jawa masih terbuka untuk dilakukan. Produksi benih bersertifikat lebih banyak di Pulau Jawa, sehingga pelaksanaan bantuan pemerintah (banpem) kacang hijau di luar Jawa sedikit mengalami keterlambatan.
Sementara Prof. Dr. Ali Khomsan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memaparkan pemanfaatan kacang hijau untuk mengatasi masalah stunting dan pemanfaatan kacang hijau untuk makanan tambahan anak. Kacang hijau sebagai bahan pangan untuk menanggulangi stunting sejak usia dini, kacang hijau dalam bentuk tepung dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan MP-ASI. Tidak kalah penting disampaikan bahwa kacang hijau sebagai produk pangan darurat (Emergency Food Product, EFP) yang siap konsumsi pada saat terjadi bencana.
Pada Webinar tersebut, Pemulia kacang hijau Balitbangtan di Balitkabi, Rudi Iswanto berusaha menjawab tantangan bagaimana budidaya kacang hijau yang baik yang dapat mendongkrak produktivitas dan produksi kacang hijau secara nasional. Rudi menyampaikan bahwa ada 9 kunci sukses berbudidaya kacang hijau, dimulai sejak penyiapan lahan, penggunaan benih yang bermutu, tanam sesuai anjuran, pengairan dan pemupukan sesuai kebutuhan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit sampai dengan pelaksanaan panen dan pasca panen yang tepat waktu.
Disampaikan pula selama diskusi terkait varietas unggul kacang hijau yang sudah dilepas sejak tahun 2008 sudah mulai diutamakan yang panen serempak dan berumur genjah. Bahkan yang terbaru, sudah berhasil dilepas dua varietas unggul berukuran biji kecil dengan spesifikasi untuk produk taoge.
Sebagai penutup rangkaian webinar, permintaan dari sebagian besar peserta agar budidaya tumpangsari dan tumpangsisip kacang hijau agar lebih dimasifkan dan pengembangan kacang hijau agar menyentuh Aceh sampai Merauke. Yang penting adalah pemasaran kacang hijau hasil panen petani lebih mudah untuk diakses. (Sumber Balitkabi)