Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) bekerja sama dengan International Maize and Wheat Improvement Center (CIMMYT) dan Kementerian Riset, Teknology, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar seminar International Conference on Sustainable Cereals and Crops Production Systems in The Tropics (ICFST) di Hotel Rinra Makassar pada Senin (23/25/09).
Seminar dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah didampingi Kepala Balitbangtan yang diwakili oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Haris Syahbuddin.
Nurdin Abdullah dalam paparannya menyampaikan bahwa Provinsi Sulsel telah berkontribusi nyata dalam penyediaan pangan secara nasional, karena produksi pangan Sulsel sudah surplus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulsel. Kelebihan produksi tersebut telah didistribusikan ke beberapa provinsi lain.
“Produksi padi di Sulsel telah mencapai 6 juta ton, demikian juga jagung telah berproduksi 2,5 juta ton, keberhasilan produksi tersebut antara lain didukung oleh penerapan inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh para peneliti Balitbangtan” ujarnya.
Seminar dihadiri sekitar 500 peserta yang terdiri dari pakar berbagai bidang ilmu dan para pengambil kebijakan dari 16 negara yaitu: India, USA, Canada, Australia, Malaysia, Ethiopia, Ghana, Zimbabwa, Tanzania, Madagaskar, Cameroon, Malawi, Rwanda, Indonesia, China, Thailand.
Kepala Balitbangtan dalam sambutan yang disampaikan Haris Syahbuddin mengatakan bahwa konferensi internasional ini diselenggarakan dengan tujuan untuk bertukar informasi hasil-hasil penelitian dan strategi pengembangan tanaman pangan utama seperti padi, jagung, sorgum, gandum dan umbi-umbian.
“Diharapkan dari seminar ini dapat dibangun jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan komoditas tanaman pangan dalam menjawab tantangan dan permasalahan global tentang penyediaan pangan yang sehat dan berkecukupan secara berkelanjutan,” urainya lebih lanjut.
Dalam seminar yang berlangsung pada 23-24 September 2019) para ahli dari berbagai bidang ilmu dari dalam serta luar negeri akan memaparkan makalahnya masing-masing yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan. Makalah yang disampaikan yaitu makalah oral sebanyak 94 makalah dan makalah poster sebanyak 1.27 makalah.
Di akhir kegiatan (25/9/2019) peserta seminar melaksanakan field trip ke Balitsereal untuk melihat inovasi tanaman serealia yang telah dihasilkan. Salah satunya adalah pertanaman varietas unggul yang mempunyai potensi hasil 12 – 13,5 ton/hektare dan teknologi sistem tanam untuk meningkatkan indeks pertanaman dan peningkatan produktivitas. (RTPH/Uje)