Gandeng Universitas, Pegawai Balitbangtan Didorong Menjadi Smart ASN dan Multitalent

Bogor, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian merespon cepat program Pengembangan Sumberdaya Manusia yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju. “Tiga tahun ke depan kita berharap pegawai di Balitbangtan menjadi smart ASN dan multitalent,” kata kepala bagian kepegawaian Balitbangtan, Wahid Bambang Gunawan, MSi di Bogor.

Pada 2019, Balitbangtan menugaskan 55 orang petugas belajar di berbagai universitas negeri seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Padjadjaran (Unpad) dari lebih 350 pelamar. “Seleksi melibatkan sejumlah psikolog dari kampus negeri,” kata Wahid.

Untuk mengawal mereka, Balitbangtan akan menggandeng universitas melalui kerjasama yang lebih formal agar dapat melakukan monitoring bersama para petugas belajar Balitbangtan di kampus-kampus ternama. “Selama ini monitoring hanya dilakukan pokja internal Balitbangtan, sementara dari kampus belum dilakukan secara formal,” kata Wahid.

Dengan kerjasama secara formal kampus juga dapat memonitoring petugas belajar secara reguler misal per 3-6 bulan. Dekan dan Ketua Program Studi bisa ikut mengevaluasi dan mendampingi petugas belajar secara langsung.

“Selama ini bimbingan langsung biasanya hanya oleh dosen pembimbing secara personal,” kata Dekan Pascasarjana IPB, Anas Miftah Fauzi, dalam pembekalan petugas belajar Baltbangtan, di Bogor pada Sabtu (2/11/2019).

Pada konteks IPB kerjasama formal sering dilakukan dengan pemerintah daerah dan kementerian melalui beasiswa pada program khusus.

Upaya kerjasama Balitbangtan dengan kampus secara formal merupakan langkah terobosan agar petugas belajar dapat selesai tepat waktu. “Ini perlu didukung agar sumberdaya peneliti dapat terus meningkat,” kata Ketua Forum Mahasiswa Balitbangtan Jawa Barat, Destika Cahyana.

Menurut Destika, sebetulnya dalam 5 tahun terakhir fasilitas yang diberikan Balitbangtan terhadap para petugas belajar sudah jauh lebih baik dibandingkan 10-15 tahun silam. “Dulu seringkali terdengar beasiswa dalam negeri turun terlambat. Kini seringkali malah premature turun lebih dahulu,” kata Destika.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author