Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pertanian masa depan adalah pertanian berkelanjutan, berlanjut untuk saat ini, saat yang akan datang dan untuk selamanya. Ke depan, pembangunan pertanian dihadapkan berbagai tantangan yang semakin berat. Ketahanan pangan dan keamanan pangan menjadi isu global yang terus mengemuka, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.
Untuk menyiapkan bahan rekomendasi kebijakan terkait dengan permasalahan yang dihadapi sektor pertanian dalam menghadapi perubahan iklim, Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec. Dev bersama Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) menjalin kesepakatan untuk memajukan pertanian ramah lingkungan dan pembangunan pertanian berkelanjutan.
Pending Dadih Permana atau yang akrab disapa Bapak Dadih dalam kunjungannya ke Balingtan di Jakenan Pati, Jawa Tengah pada Kamis (11/7/2019) mengemukakan bahwa sasaran Kementan adalah mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Seperti yang sering disampaikan Menteri Pertanian Dr. Andi Amran Sulaiman, bukan hal mustahil untuk mencapai sasaran tersebut.
Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti lahan, sumber daya air, dan energi matahari yang berlimpah. Indonesia juga mempunyai semua persyaratan teknis teknologi budidaya, yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membuat pertanian Indonesia bisa go internasional.
“Namun akhir-akhir ini kita dihadapkan pada kendala lingkungan yang sangat menyita perhatian publik. Walaupun sumbangan sektor pertanian terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) relatif kecil yaitu 1,3%, kita tetap berkontribusi pada kondisi lingkungan yang semakin tercemar dan pemanasan global saat ini. Program pemerintah terkait peningkatan produksi masih kurang dibarengi dengan aspek lingkungan,” ungkapnya.
Dadih Pending berharap Balingtan ikut berperan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di bidang lingkungan pertanian. Balingtan melalui tupoksinya sebagai balai yang melaksanakan penelitian terkait emisi GRK dan penanggulangan pencemaran bahan agrokmia dan pestisida harus membantu Kementan untuk menyusun bahan kajian sebagai rekomendasi untuk kebijakan terkait bidang lingkungan.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Balingtan Ir. Mas Teddy Sutriadi, MSi menyatakan siap mendukung setiap kebijakan Kementan di bidang lingkungan dengan menyiapkan informasi dan teknologi ramah lingkungan yang telah dihasilkan serta pendampingannya.
Diawali dari Pulau Jawa, Dadih Pending akan melibatkan swasta untuk berkontribusi dalam memperbaiki kondisi lahan pertanian, maupun terkait penyediaan anggarannya. Ada banyak mitra yang bersedia mendukung Rencana Aksi perbaikan kualitas lingkungan tersebut.
“Mari kita lakukan sekarang. Tidak ada besok atau lusa, harus sekarang. Ayo Kita bersama merumuskan hal di atas untuk mendukung perbaikan kualitas lingkungan pertanian yang kita cintai ini,” pungkasnya. (Admin Balingtan)