Jakarta, Technology-Indonesia.com – Di negara agraris seperti Indonesia, pertanian memiliki irisan yang sangat relevan dengan bidang lain, khususnya pendidikan. Masa depan pertanian Indonesia sangat tergantung dari seberapa besar keterlibatan generasi muda yang bergerak di bidang tersebut. Kelanjutan swasembada, bertahannya prestasi ekspor pertanian Indonesia serta kemampuan pertanian menggerakkan perekonomian dan kesejahteraan petani menjadi keharusan yang tak bisa ditunda proses regenerasinya.
Sebagai upaya menarik generasi muda untuk menjadi generasi terampil dan berkecimpung dalam bidang pertanian yang mampu menciptakan lapangan kerja, program pengembangan pertanian pemerintah saat ini melibatkan dunia pendidikan.
Atas semangat tersebut, Kementerian Pertanian yang dimotori Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)-Balitbangtan dan Sekolah Vokasi IPB melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS). Perjanjian kerjasama ditandatangani antara lain oleh Kepala BBP2TP, Haris Syahbuddin, dan Arief Darjanto, Dekan Sekolah Vokasi IPB, di Gedung Kemuning Gading, Bogor, pada Minggu (23/09/2018).
Penandatanganan PKS ini memanfaatkan momen undangan dari Lima Himpunan Mahasiswa Vokasi IPB kepada Kepala BBP2TP untuk menjadi pembicara pada Seminar Agricultural day Competition, dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.
Kepala BBP2TP dalam sambutannya menyatakan semangat untuk bersinergi dan kerjasama dengan berbagai institusi harus terus dibangun. Perguruan tinggi merupakan salah satu pilar yang menginspirasi teknologi yang dikembangkan Balitbangtan.
“Prinsip open innovation riset yang dianut Balitbangtan Kementan tidak hanya lahir dari Badan Litbang, tapi juga menginsertkan inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi,” tambah Haris.
Atas nama lembaga Haris memberikan kesempatan kepada para mahasiswa sekolah vokasi untuk melaksanakan kegiatan penelitian maupun praktek lapang di 33 BPTP yang tersebar di seluruh provinsi. “Memanfaatkan kesempatan pulang kampung mendekati keluarga,” ujar Haris.
Bagi Sekolah Vokasi IPB, kerjasama dengan Kementerian Pertanian, melalui representasi BBP2TP yang ada di kota Bogor selaras dengan strategi pengembangan sekolah vokasi 2019 -2023 bagi peningkatan kerjasama serta peningkatan mutu penelitian dan pengabdian masyarakat serta penumbuhan wirausahawan muda pertanian.
Penandatanganan kerjasama ini untuk memantapkan kerjasama yang telah dilaksanakan semester sebelumnya dimana para mahasiswa dari jurusan Manajemen Informasi membuat tayangan animasi dengan beragam topik.
Dengan kemampuan penguasaan gadget dan ilmu IT, para mahasiswa berhasil membuat tayangan animasi berkualitas melalui pendampingan materi dari pihak BBP2TP. Beberapa topik yang sangat akrab dengan program strategis Kementan antara lain potensi lahan sub optimal (lahan kering dan lahan rawa), beternak ayam KUB untuk program Bedah Kemiskinan, mengembalikan kejayaan bawang putih dan rempah Indonesia, pertanian perkotaan mendukung KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) serta pengelolaan air dan sumberdaya lahan pertanian.
Pada kesempatan itu, Dekan Sekolah Vokasi IPB, Arif Darjanto menyambut baik kerjasama yang telah lebih dulu dilakukan. Arif berharap kerjasama ini menjadi jembatan yang akan mempermudah dalam diseminasi teknologi atau hasil penelitian Balitangtan untuk diterapkan di masyarakat.
Menurut Arief, kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan dual system dimana user dan dunia pendidikan tinggi bersinergi dalam kegiatan akademik. Pendidikan vokasi tengah menjadi fokus pemerintahan Jokowi-JK untuk mendorong daya saing bangsa. Pemerintah sedang gencar menumbuhkan calon wirausaha baru di bidang pertanian. Elya/SB