Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung Berbasis Korporasi Petani merupakan salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggenjot produksi dan agribisnis jagung. Pilot project yang berlokasi di Kab. Lebak ini sekaligus bertujuan mengatasi beberapa masalah pengembangan jagung di wilayah antara lain masih tingginya tindakan petani yang melakukan panen muda, produktivitas rendah, terbatasnya alsintan, dan kendala pemasaran.
Untuk pengembangan kawasan jagung tersebut, digelar Gerakan Tanam (Gertam) Jagung 1000 ha di lokasi Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung di Kec. Gunungkencana Kab. Lebak pada Rabu (31/10/2018). Gertam diikuti sejumlah pejabat dari unit instansi terkait, seperti Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Dewan Jagung Nasional, Kepala BPTP Banten, Kadis Pertanian Prov. Banten, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kab. Lebak, Dandim Lebak, dan Penyuluh dan Petani setempat.
Lokasi pilot project berada di empat desa yang berdekatan yaitu Desa Bulakan, Desa Gunungkendeng, Desa Kramatjaya, dan Desa Tanjungsari yang berada dalam lingkup wilayah Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten sangat mendukung upaya pengembangan kawasan tersebut dengan melakukan demfarm seluas 5 ha di lokasi pilot project. Demfarm bertujuan mendiseminasikan teknologi peningkatan produktivitas jagung di lokasi pilot project berupa displai varietas, pemupukan hara spesifik lokasi, pengaturan jarak tanam, pengendalian hama dan penyakit tanaman serta penanganan pasca panen.
Bupati Lebak melalui Kadistanbun Kab. Lebak Dede Supriyatna menyampaikan apresiasi terhadap Kementan yang telah menetapkan Kab. Lebak sebagai lokasi pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani. Kementan telah memberikan dukungan secara maksimal dengan pemberian bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, embung untuk mengatasi kendala air, dan pelatihan teknis budidaya serta kelembagaan kelompok tani.
Dalam acara Gertam tersebut, Dewan Jagung menyampaikan bahwa Banten memiliki kelebihan terutama dari segi pasar. Salah satu pabrik pakan yang besar terletak di Provinsi Banten sehingga jarak yang dekat tersebut dapat menekan ongkos kirim.
Bahkan terdapat 10 pabrik pakan yang berada di wilayah Kab. Serang yang merupakan wilayah tetangga Kab. Lebak. Hal ini menjadi peluang besar bagi Kab. Lebak untuk memasok kebutuhan jagung pada industri tersebut.
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bambang Sugiharto menyampaikan bahwa Banten memiliki banyak kelebihan untuk pengembangan jagung. Salah satunya, peluang pada aspek pasar, lahan yang masih luas, dan investor.
“Namun SDM petani masih perlu ditingkatkan ke depan sebagai pelaku utama kegiatan korporasi ini,” tutur Bambang.