Jakarta, Technology-Indonesia.com – Untuk menyukseskan pembangunan di bidang pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulawesi Tengah (Sulteng) terus melakukan diseminasi inovasi teknologi. Berbagai kegiatan diseminasi diantaranya penyebaran varietas unggul baru (VUB), pendampingan teknologi budidaya dan pengolahan limbah peternakan.
Untuk mengetahui perkembangan kegiatan tersebut, kepala BPTP Sulteng, Fery Fahrudin Munier melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pada Jumat (4/11/2020) di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Monev kali ini difokuskan pada kegiatan penyebaran VUB dan pendampingan teknologi pengolahan limbah ternak sapi.
Saat melakukan Monev ke lokasi pengembangan padi varietas Inpari Nutri Zinc di Desa Sarumana, Kecamatan Palolo, Kepala BPTP Sulteng menyampaikan bahwa varietas Inpari Nutri Zinc merupakan varietas yang dapat mengatasi stunting.
“Sangat diharapkan varietas Inpari Zinc ini dapat berkembang dengan baik sekaligus diupayakan dapat tersebar ke petani lainnya di wilayah Palolo ini, sehingga mengatasi stunting di wilayah ini,” ujarnya dihadapan anggota Gapoktan Mantalagi.
Kepala BPTP Sulteng juga melakukan Monev terkait kegiatan pendampingan pengolahan limbah ternak di Kelompok Bina Kasih Desa Bahagia. Ia berharap ke depannya kelompok Bina Kasih harus menjadi produsen pupuk organik, baik pupuk organik padat (POP) maupun pupuk organik cair (POC) atau bio urine, termasuk memproduksi sendiri bio pestisida.
“Manfaatkan seoptimal mungkin limbah ternak yang ada, serta memperbaiki cara pengolahannya agar kualitasnya lebih baik. Nanti peneliti dan penyuluh BPTP Sulawesi Tengah akan terus mendampingi terkait dengan hal itu,” katanya.
Kepala BPTP Sulteng juga mengarahkan agar pupuk organik yang dihasilkan diuji di laboratorium untuk mengetahui unsur haranya. “Hasil akhir yang diperlukan dalam pengolahan pupuk ini adalah memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu hal penting untuk dapat bersaing dalam pemasaran adalah pupuk organik itu harus ada hasil uji labnya. Jika ini bisa dicapai maka kelompok tani akan memperoleh nilai tambah dari usaha pengolahan pupuk organik ini,” pungkasnya.
Kepala BPP Bahagia Kecamatan Palolo dan Nokilalaki, Yusak Paulus yang mendampingi saat Monev melaporkan bahwa wilayah kerja BPP Bahagia telah banyak mengadopsi teknologi yang di diseminasikan BPTP Sulteng seperti teknologi jajar legowo, VUB Inpari 30, Inpari 33, Inpari 36, Inpari 37, Inpari 42, Padjajaran dan Inpari Nutri Zinc.
Untuk itu, Yusak mengapresiasi BPTP Sulteng yang hingga saat ini terus mendampingi wilayah kerja BPP Bahagia. “Walaupun kami sudah banyak didampingi, tapi kami juga berharap ke depannya nanti dapat didampingi terkait inovasi teknologi lainnya seperti pengembangan ayam KUB, teknologi perbaikan nutrisi ternak serta penguatan kelembagaan petani, agar BPP Bahagia dapat mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern di Kabupaten Sigi khusunya dan Sulawesi Tengah secara keseluruhan,” harap Yusak optimis. (Sumber BPTP Sulteng)