Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1439 H, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Bogor menggelar Bursa Hewan Qurban (BHQ). Kegiatan ini merupakan salah satu hasil inovasi Balitbangtan dalam memberikan pembinaan kepada peternak/pedagang dan konsumen melalui peningkatan wawasan terhadap jaminan kesehatan hewan qurban yang diperjual-belikan.
Kapuslitbangnak Atien Priyanti mewakili Kepala balitbangtan saat membuka acara menyampaikan BHQ merupakan wujud sosial memfasilitasi penjualan hewan qurban sehingga tidak menjual hewan qurban di jalan protokol dan mengedukasi peternak penjual dan menciptakan rasa aman dalam berqurban yang memenuhi syariat agama Islam.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Irwan Riyanto dalam sambutannya menyampaikan sudah selayaknya masyarakat membeli hewan qurban di tempat yang sudah di fasilitasi oleh pemerintah. Di Bogor ada 2 lokasi yang difasilitasi pemeriksaan kesehatan hewannya yaitu di Puslitbangnak dan Rumah Potong Hewan (RPH).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia BHQ Puslitbangnak Sutiastuti Wahyuwardani mengatakan penyelenggaraan BHQ sudah terlaksana 19 tahun sejak tahun 2000. “BHQ 2018 diikuti 13 peternak yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ada 28 lapak yang menyediakan sekitar 200 ekor sapi, 300 kambing dan domba,” kata Sutiastuti di Bogor pada Sabtu (11/8/2018).
BHQ ke-19 bertempat di Lapangan Kantor Puslitbangnak, Bogor dimulai pada 3 Agustus – 22 Agustus 2018. Sekitar 500 ekor ternak sapi/kambing/domba akan dijual dengan harga berkisar Rp 60.000-65.000/kg bobot hidup untuk sapi dan Rp 90.000-95.000/kg bobot hidup untuk kambing/domba. Harga tersebut ditetapkan berdasarkan harga yang berlaku tahun 2018.
Berbagai informasi terkait pelayanan pemeriksaan kesehatan ternak, sosialisasi tata cara pemotongan dan penanganan hewan qurban yang menganut azas kesejahteraan hewan akan dilaksanakan selama BHQ berlangsung. Peneliti dan medik veteriner dari Balai Besar Penelitian Veteriner, Balitbangtan terlibat penuh selama 24 jam dengan jadwal piket yang telah ditetapkan.
UPT Balitbangtan dalam membentuk bibit unggul, melalui Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Loka Sapi Potong di Grati dan Loka Kambing Potong di Sei Putih, Medan yang telah menghasilkan Sapi PO terseleksi, Kambing Boerka, Domba Compass Agrinak, dan lain-lain, diharapkan juga dapat berkontribusi dalam kegiatan BHQ ini.
Fungsi diseminasi dan upaya mengakselerasinya dapat dilakukan melalui wahana ini, sehingga masyarakat dapat lebih memanfaatkan hasil inovasi tersebut dengan nyata. Hal ini akan bermuara pada capaian nilai tambah ekonomi yang tinggi untuk mewujudkan peran Balitbangtan dalam pembangunan pertanian yang berkontribusi secara ekonomis dan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dalam BHQ ke-19 juga digelar pameran dan ekspose teknologi pertanian, aneka lomba, serta bazaar dan lain sebagainya. Kegiatan pendukung ini diharapkan dapat lebih menginformasikan tentang hewan qurban dengan lebih baik kepada masyarakat pada umumnya.
Perkembangan BHQ, dari tahun ke tahun meningkat, hal ini menunjukkan kesadaran pembeli maupun peternak akan pentingnya syarat kesehatan dan syariat agama Islam hewan qurban dalam pelaksanaan ibadah qurban.
Pelaksanaan BHQ juga melibatkan dokter hewan dari lingkup Puslitbangnak dan Dinas Pertanian Kota Bogor. Karena itu, dalam penyelenggaraan BHQ dilakukan ketentuan-ketentuan pemeriksaan hewan qurban oleh Tim Kesehatan Hewan dengan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk setiap ternak yang telah diperiksa.
Dengan adanya ketentuan tersebut, penyelenggaraan BHQ makin dipercaya masyarakat sebagai pembeli. Model BHQ ini, diharapkan menjadi suatu model bagi kota/kabupaten lain di Indonesia dalam mempersiapkan penyelenggaraan Hari Raya Idul Adha.
Dalam pembukaan BHQ, Kapuslitbangnak menyerahkan 2 ekor domba Barbados kepada peserta terpilih yaitu UD Puteri Kembar dan UD Dahlia sebagai apresiasi keikutsertaan dari awal kegiatan BHQ.