Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di Bumi Etam tak mematahkan semangat para pejuang pangan untuk selalu mendukung program Kementerian Pertanian di lapangan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong dan melakukan pendampingan di kelompok tani.
BPTP Balitbangtan Kaltim fokus produksi benih jagung hibrida varietas JH 37. Jagung JH 37 merupakan salah satu jagung Varietas Unggul Baru (VUB) yang dilepas oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017. Umur jagung ini berkisar 99 hari setelah tanam dengan potensi hasil mencapai 12,5 ton/hektare. Disamping itu, keunggulan dari jagung JH 37 adalah tahan terhadap penyakit karat daun dan hawar daun, serta toleran terhadap kekeringan.
Untuk menjaga ketersediaan benih jagung hibrida di Kalimantan Timur khususnya wilayah Kutai Kartanegara, Tim Perbenihan Jagung yang dipimpin langsung oleh Kepala BPTP Kaltim, Muh Amin melaksanakan tanam tetua betina yakni Clyn231 setelah 3 hari sebelumnya ditanam tetua jantannya (Mal03) yang nantinya akan menghasilkan benih JH37.
Teknologi yang digunakan dalam penanaman varietas ini adalah dengan pola 4:1 (4 baris tetua betina 1 baris tetua jantan) dengan dua sistem tanam jarak tanam 1 (satu) 70×20/1 biji/lubang dan jarak tanam 2 (dua) 70×30/2 biji/ lubang.
Kegiatan penanaman ini dilaksanakan bersamaan dengan monitoring pertumbuhan jagung di lahan demplot TTP Bangunrejo, Kec Tenggarong Seberang, Kab Kukar pada Senin (12/10/2020). Dalam kegiatan ini, tim berkolaborasi dengan anggota kelompok tani Karya Etam, pengelola TTP serta Karang Taruna desa Bangunrejo. (Sumber BPTP Kaltim)