Jakarta, Technology-Indonesia.com – Salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) yang dimulai sejak 2019 adalah merekrut petani milenial dari seluruh Indonesia. Menurut Kementan, yang dimaksud petani milenial adalah petani-petani berusia antara 19-39 tahun dengan jiwa milenial yang dicirikan oleh akses terhadap teknologi digital. Dalam melaksanakan program tersebut di Provinsi Bali, sampai bulan Maret 2019 telah direkrut sebanyak 12.842 petani milenial yang tergabung dalam 514 kelompok tani.
Peluncuran pencanangan petani milenial di Provinsi Bali dilaksanakan pada Selasa (12/3/2019) di Bagus Agro Pelaga, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Acara peluncuran dihadiri Perwakilan Gubernur Bali, Perwakilan Bupati Badung, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pertanian se-Bali, Institusi Vertikal Kementan di Bali serta 453 orang perwakilan dari petani milenial di Bali.
Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro dalam sambutannya mengatakan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional merupakan salah satu agenda yang tertuang dalam Nawacita presiden Republik Indonesia. Untuk mewujudkan agenda tersebut, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mencanangkan program petani milenial untuk menumbuhkan minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian yang adaptif terhadap perubahan teknologi yang mendukung program pertanian menuju lumbung pangan dunia 2045.
Sekjen Kementan berharap dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) petani milenial akan meningkat kemampuan manajerial, berwirausaha, organisasi bisnis, usaha tani modern yang produktif dan efisien, berdaya saing serta berkelanjutan. “Pada akhirnya petani milenial dapat meningkat kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana menyambut baik program petani milenial yang dilaksanakan Kementan.
“Melalui program petani milenial ini dengan memberikan akses permodalan (fasilitas kredit) dan bantuan atau subsidi sarana produksi serta pelaksanaan bimbingan teknis, saya meyakini minat generasi muda milenial terjun ke pertanian akan dapat ditingkatkan,“ ungkapnya. Selain itu, Gubernur Bali memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementan beserta jajarannya karena telah mengalokasikan kegiatan gerakan petani milenial di Bali.
Kepala Balai Besar Ketindan, Malang, Kresno Suharto selaku penanggung jawab program gerakan petani milineal di Provinsi Bali melaporkan kegiatan yang akan dilakukan BBPP Ketindan terhadap petani milenial berupa Bimbingan Teknis (Bimtek) komoditas Hortikultura, Perkebunan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dari 9 Kabupaten/Kota.
Menurutnya, kegiatan Bimtek akan dilaksanakan mengunakan metode orang dewasa (andragoni), melalui ceramah, diskusi kelompok, pemecahan masalah, praktek, dan on the job traning. Fasilitator telah disiapkan dari BBPP Ketindan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, serta pakar/dan praktisi lainya. “Khusus untuk bimbingan teknis pengelolaan Kawasan Rumah Pangan Lestari kami selenggarakan di BPTP Bali, mulai tanggal 12-15 Maret 2019,” jelasnya.