BRIN Resmi Rilis Varietas Padi Unggul Gamagora 7

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan riset varietas padi unggul yang bisa tumbuh di lahan sawah yang basah, minim air, dan kering.

Kementerian Pertanian telah menetapkan hasil pengujian terhadap calon varietas padi inbrida G7 dan resmi dilepas sebagai varietas unggul, dengan nama Gamagora 7. Pelepasan varietas unggul padi Gamagora 7 berdasarkan Keputusan Menteri pertanian Republik Indonesia No. 1055/HK.540/C/03/2023.

Hal tersebut disampaikan I Gusti Komang Dana Arsana Peneliti Madya dari Pusat Riset Tanaman Pangan ORPP BRIN dalam program bertajuk “Dialog Denpasar Siang Ini” di Radio Republik Indonesia (RRI) Denpasar, pada Senin (2/10/2023).

Pria yang akrab disapa Komang ini menyebutkan, varietas padi unggul yang baru tersebut bisa tumbuh di lahan sawah yang basah, minim air, dan kering.

“Jadi, disarankan untuk menanamnya terlebih dahulu di lahan kering, kemudian mengandalkan air hujan, disebut sebagai sistem gogo rancah. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan di Bali, terutama di daerah-daerah yang mengalami kekurangan air,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, salah satu aspek penting dalam teknologi pengelolaan tanaman padi terpadu adalah penggunaan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim dan serangan hama. Hal ini membantu petani mengatasi tantangan fluktuasi iklim tidak stabil, dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan.

“Teknologi Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu adalah pendekatan holistik yang mengintegrasikan berbagai aspek dalam budidaya padi. Termasuk pemilihan varietas unggul, penggunaan pupuk organik, dan pupuk kimia yang bijak. Kemudian pengendalian hama dan penyakit dengan cara yang ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi, tetapi juga untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan,” paparnya.

Komang mengungkapkan Varietas Gamagora 7 lebih tahan terhadap penyakit wereng. Disukai oleh petani karena tinggi tanaman padinya yang tidak terlalu rendah, tapi juga tidak terlalu tinggi, di samping itu rasanya juga dinilai enak dan pulen.

“Padi Gamagora 7 sudah siap dikembangkan oleh beberapa subak di Bali. Kami belum bisa mendistribusikan kepada masyarakat, karena masih dalam proses pembenihan,” jelasnya.

Menurutnya, pengelolaan tanaman padi menjadi aspek penting dalam memastikan ketahanan pangan di Bali. Di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, penggunaan teknologi terbaru menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Bali. Salah satu solusinya adalah teknologi pengelolaan tanaman padi terpadu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu aspek penting dalam teknologi pengelolaan tanaman padi terpadu adalah penggunaan varietas padi yang tahan terhadap perubahan iklim dan serangan hama. Hal tersebut membantu petani mengatasi tantangan yang diakibatkan oleh fluktuasi iklim yang tidak stabil, dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan.

“Pendekatan ini juga mendorong penggunaan pupuk organik dan teknik pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Mencakup pengendalian hama dan penyakit dengan cara yang lebih alami, seperti penggunaan musuh alami hama dan metode biologi yang aman bagi lingkungan. Bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya dan meminimalkan dampak negatifnya bagi kesehatan manusia dan ekosistem,” imbuhnya.

Dengan menerapkan teknologi pengelolaan tanaman padi terpadu, Bali dapat meningkatkan produksi padi secara berkelanjutan.

“Menjaga keseimbangan ekosistem, dan melindungi lingkungan sekitar. Hal yang paling penting, masyarakat Bali jangan sampai kekurangan pangan dan kesulitan dalam membeli beras,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author