TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Fraunhofer IVV, lembaga riset dan pengembangan di bidang process engineering dan pengemasan, menjajaki peluang kolaborasi riset dalam bidang ketahanan pangan. Penjajakan ini berfokus pada pengembangan solusi ketahanan pangan berkelanjutan.
Deputi Direktur Fraunhofer IVV, Peter Eisner menyampaikan keinginannya untuk mendalami potensi riset bersama BRIN. “Kami ingin mencari topik-topik yang bisa dijadikan fokus dalam kerja sama internasional, serta mempelajari fasilitas, pengetahuan, dan potensi kolaborasi yang dapat kita jalankan bersama,” kata Eisner, di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Pada September 2024, Fraunhofer IVV dan BRIN telah mengajukan proposal bersama yang disebut dengan Optimizing Agrifood Supply in Rural Indonesian Settlements (OASIS). Proposal ini mengangkat inovasi produk berbasis tanaman porang dan sorgum sebagai upaya mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas gizi.
Saat ini, proposal tersebut tengah dalam tahap seleksi oleh pemerintah Jerman. Untuk menggali lebih banyak potensi kolaborasi, Fraunhofer IVV direncanakan mengunjungi berbagai Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BRIN di Cibinong, Serpong, Gunung Kidul, dan Lombok.
Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono menyampaikan bahwa proyek kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan.
“Dalam OASIS, kami melihat potensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung misi kami untuk masyarakat. Semoga kunjungan Tim Fraunhofer IVV ke pusat riset, dapat menghasilkan ide-ide baru untuk kolaborasi di masa depan,” ujar Mulyadi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN, Raden Arthur Ario Lelono menjelaskan skema kolaborasi riset, yakni Pusat Kolaborasi Riset Internasional (IRCC) yang menjadi tempat bagi kemitraan riset global di berbagai bidang.
“Untuk membangun IRCC, langkah pertamanya adalah membangun kolaborasi riset dengan pusat-pusat riset di BRIN, seperti misalnya dalam bidang pangan dan pengemasan. Selanjutnya, kami akan membantu memperkuat IRCC dengan mendirikan pusat bersama, yang lokasinya bisa berada di Jakarta, Yogyakarta, atau lokasi yang dekat dengan pusat riset,” jelas Raden.
IRCC memfasilitasi, mendukung, dan mendorong kolaborasi riset antarnegara dan lintas disiplin ilmu antara periset dalam dan luar negeri.
Komitmen BRIN dan Fraunhofer IVV dalam mengeksplorasi berbagai inovasi di bidang ketahanan pangan diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan solusi yang lebih berkelanjutan untuk memperkuat sektor pangan Indonesia dan memberikan kontribusi positif secara global. (Sumber: brin.go.id)
BRIN dan Fraunhofer IVV Jajaki Kerja Sama Riset Ketahanan Pangan
