Atasi Kebutuhan Pangan, BRIN Gelar Pelatihan untuk Hasilkan Varietas Tanaman Tahan Stres Abiotik

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ancaman stres abiotik pada tanaman pangann seperti kekeringan, salinitas tinggi, dan perubahan suhu iklim mengakibatkan penurunan produktivitas. Besarnya tingkat pertumbuhan populasi penduduk dunia menambah tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Diperlukan varietas tanaman yang dapat tahan terhadap stres abiotik.

Menjawab permasalahan tersebut itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dimotori oleh Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi (PRTPR) menggelar Regional Training Course on Mutation by speed breeding for Abiotic Stress Tolerance pada 7-18 Agustus 2023 di Jakarta.

Kepala PRTPR BRIN Irawan Sugoro mengatakan, dengan pelatihan ini diharapkan pada masa yang akan datang dapat terjalin kerja sama, kolaborasi, dan tercipta jejaring riset di antara para peneliti tingkat regional Asia Pasifik.

“Hal penting lainnya, mudah-mudahan pelatihan ini dapat mereduksi riset yang lebih cepat. Tentunya untuk menghasilkan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi stres, yang diakibatkan oleh perubahan iklim,” kata Irawan saat membuka acara pada Senin (07/08/2023).

Ia mengungkapkan harapannya, untuk mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi kepada para periset muda. “Hal tersebut untuk membantu kegiatan riset dalam menghasilkan berbagai varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi stres. Artinya kita bisa menjaga keamanan pangan kususnya bagi negara Indonesia, dan secara luas bagi dunia,” ujarnya.

Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Noviyanti menjelaskan, topik pelatihan ini sangat penting. Semakin besar tingkat populasi dunia semakin besar pula kita membutuhkan sumber daya dari tanaman pangan untuk keberlanjutan dunia ini.

“Melalui kegiatan ini kami mewakili Kemensetneg dan juga mewakili Tim Koordinasi Nasional Indonesia untuk program Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan (South-South Technical Cooperation) berkolaborasi menjadi partner bersama BRIN dalam menggelar kegiatan ini,” jelasnya.

Dengan berbagai latar belakang permasalahan yang berbeda dari tiap negara, semua partisipan dapat berbagi informasi dan saling belajar untuk memecahkan solusinya pada kegiatan ini.

“Kita juga memaksimalkan segala potensi yang kita punya. Seperti bagaimana Indonesia dapat memberikan kontribusinya pada diplomasi politik luar negeri Indonesia,” lanjutnya.

Koordinator Pelaksana Fungsi Pelatihan Hayati, Pangan dan Kesehatan BRIN, Rinawati Anwar menyampaikan, tujuan kegiatan ini memberikan pelatihan kepada partisipan tentang aspek dasar pemuliaan mutasi tanaman teknik pemuliaan cepat, seperti haploid ganda, seleksi dengan penanda (marker assisted selection), dan lingkungan pertumbuhan buatan. Kemudian, untuk pengembangan varietas tanaman yang toleran terhadap stres abiotik.

“Pelatihan akan berlangsung dengan total durasi jam pelatihan sekitar 80 jam. Pada sesi praktikum, kegiatan pelatihan juga akan dilaksanakan di fasilitas laboratorium BRIN Kawasan Sains dan Teknoloogi G.A. Siwabessy, yaitu Laboratorium Mutagenesis Radiasi Tumbuhan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan perwakilan IAEA, Abdelbagi Mukhtar Ali Ghanim yang menyebutkan bahwa pelatihan ini sudah berjalan secara rutin setiap tahun dengan topik yang berbeda-beda.

“Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia namun juga bagi negara-negara di regional. Di samping itu, juga sebagai ajang membangun jejaring komunikasi hubungan bilateral dan unilateral antar negara,” sebutnya.

Kegiatan internasional ini merupakan hasil kolaborasi BRIN dengan Kemensetneg dan IAEA. Diikuti sebanyak 23 peneliti muda yang berasal dari negara-negara Asia Pasifik. Negara-negara tersebut yaitu Kamboja, Bangladesh, Cina, Fiji, Indonesia, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author