Tim Garam Farmasi BPPT Raih BJ Habibie Technology Award 2016

Tim Garam Farmasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil meraih Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) ke-9 Tahun 2016. BJHTA diberikan kepada para pelaku teknologi yang berjasa, berprestasi, dan berdedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia dalam inovasi, dan berkreasi untuk menghasilkan karya nyata teknologi.

Tim Garam Farmasi BPPT terdiri dari tujuh peneliti dan perekayasa dengan berbagai latar belakang kompetensi yakni Imam Paryanto, M. Eng., Ir. Bambang Srijanto, Dr. Drs. Eriawan Rismana, M.Si, Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt., Drs. Tarwadi, M.Sc., Ir. Purwa Tri Cahyana, M.Si., dan Arie Fachruddin, S.Si., Apt.

Tim riset BPPT ini berhasil menciptakan inovasi garam farmasi sebagai bahan baku obat-obatan yang selama ini hampir 100 persen masih impor dari luar negeri. Inovasi ini telah diproduksi massal oleh PT Kimia Farma. Diharapkan, inovasi garam farmasi dapat menciptakan kemandirian industri farmasi nasional, sehingga tidak terus tergantung pada produk impor.

Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengatakan peraih penghargaan ini dipilih melalui penilaian berdasarkan azas-azas inovasi seperti azas penemuan (invention), kreatif, efisien dan efektif, nilai tambah dan azas manfaat, serta sepuluh poin penilaian lainnya. Penghargaan ini menekankan peneliti atau perekayasa untuk banyak menghasilkan inovasi yang produk-produknya bisa dipakai atau bermanfaat bagi masyarakat.

Menurut Unggul, untuk pertama kalinya BJHTA diberikan kepada tim, sebelumnya peraih penghargaan BJHTA sejak 2008 adalah perseorangan. Pemenang dipilih oleh tujuh juri dengan background bervariasi di bidang teknologi.

Penelitian garam farmasi ini telah lama dilaksanakan. Hasil inovasi Tim Garam Farmasi telah dipatenkan dan dipakai oleh PT Kimia Farma untuk membangun pabrik garam farmasi berkapasitas 2000 ton pertahun di Watudakon, Jombang, Jawa Timur. Rencananya pabrik ini akan diresmikan pada September 2016.

“Pabrik garam dengan kapasitas 2000 ton ini menggunakan paten BPPT dan akan ada royalti yang akan diberikan dari hasil penjualan. Desain pabriknya juga dari BPPT,” kata Unggul kepada awak media sebelum acara penyerahan BJHTA di kediaman BJ Habibie, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/8/2016).

Untuk mengatasi impor garam farmasi yang mencapai 6.000 ton pertahun, PT Kimia Farma akan membangun lagi pabrik dengan kapasitas 4.000 ton per tahun. “Nantinya otomatis kita tidak perlu impor garam farmasi lagi,” kata Unggul.

Selanjutnya, untuk mengatasi impor garam industri yang mencapai 1.1 juta ton pertahun, BPPT melalui tim garam ini akan bekerjasama dengan PT Garam untuk membuat pabrik garam industri berkapasitas sekitar 70 ribu ton pertahun.

Dalam kesempatan tersebut, Eniya Listiani Dewi sebagai salah satu juri BJHTA 2016 menerangkan bahwa usulan penerima BJHTA 2016 berasal dari perorangan/tim yang berasal dari lembaga, instansi, industri, maupun masyarakat. Dari sekian banyak usulan kemudian disaring hingga menghasilkan lima besar, yaitu tim garam farmasi, penemu drone, penemu e-ktp, sistem pembangunan gula Glenmore, dan radar. “Selain inovasi, yang menjadi penilaian tinggi adalah dampak perekonomiannya kalau teknologi ini diterapkan,” lanjutnya.

Selain inovasi dan dampak ekonomi, Tim Garam Farmasi memiliki penilaian tinggi untuk originalitas. “Selain itu, personality juga kuat yang bisa disandingkan dengan penerima BJHTA sebelumnya,” pungkas Eniya

Pengakuan lain terhadap keberhasilan Tim Garam Farmasi BPPT adalah pemberian Anugerah Adibrata dari Kementerian Ristekdikti pada puncak acara Hakteknas ke-21 tahun 2016 pada 10 Agustus 2016 di Surakarta, Jawa Tengah.

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author