Menristekdikti saat menjadi Pembina Upacara Peringatan HUT RI Ke-72 di Lapangan Puspiptek, Serpong, Kamis (17/08/2017). Foto Fatimah/ KSKP Kemenristekdikti
Serpong, Technology-Indonesia.com – Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengajak seluruh pemangku kepentingan ristekdikti bekerja bersama menjawab tantangan terbesar saat ini yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia demi mewujudkan kemandirian bangsa.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenristekdikti telah menetapkan tujuan strategis 2019 yang akan kita capai yaitu meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa,” ujar Nasir selaku Pembina Upacara Peringatan HUT RI Ke-72 di Lapangan Puspiptek, Serpong, Kamis (17/08/2017).
Menristekdikti meyakini dengan bekerja bersama, tujuan strategis itu dapat tercapai. Kerja bersama antara perguruan tinggi, riset dan industri merupakan sebuah strategi dalam meningkatkan nilai tambah hasil penelitian menjadi sebuah inovasi dan produk iptek berskala pasar.
“Dengan bekerja bersama, maka kemajuan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian dapat cepat terwujud,” ucapnya.
Indonesia sebagai negara besar dengan kemajemukan masyarakatnya memiliki berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menristekdikti juga memanfaatkan momen peringatan HUT RI Ke-72 ini untuk mengingatkan betapa pentingnya persatuan bangsa.
“Untuk menjadi negara bangsa yang maju dan bersaing, maka persatuan adalah prasyarat kunci,” tegasnya.
Nasir menambahkan bahwa saat ini banyak muncul oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan media sosial untuk menebar kebencian, hujatan, hasutan, informasi hoax, serta paham radikal. Untuk itu, Menristekdikti mengajak untuk kembali ke Bhineka Tunggal Ika, merekatkan persatuan bernegara dan berbangsa, menyemai kebebasan yang bertanggung jawab, dan bersama-sama menangkal radikalisme.
“Untuk menangkal radikalisme, kita tidak perlu senjata. Pengetahuan dan pendidikan yang baik lah yang dapat menangkalnya,” pungkasnya.