Kemenristek Gugah Pemuda Jadi Technopreneur Unggul

enterpreneur
Untuk meningkatkan jumlah pemuda yang terjun menjadi wirausaha berbasis teknologi Kementerian Ristek dan Teknologi bekerjasama dengan Universitas Ciputra memberikan pelatihan kepada peserta Lomba Technporeneurship dari 18-29 Juli di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong.

“Pelatihan ini merupakan model yang dikembangkan Kementerian Ristek untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan Teknologi,” kata Menteri Negara Riset dan Teknolgi, Suharna Surapranata saat membuka dan menandatangani memorandum kesepakatan bersama antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Universitas Ciputra di Puspitek Serpong, Jawa Barat, Senin (18/7).

Suharna juga mengatakan inovasi untuk kesejahteraan rakyat hendaknya bisa dirasakan oleh pemuda peserta pelatihan. Karena menurutnya, kegiatan inovasi tidak ada artinya jika hanya dilakukan oleh pemerintah. “Semoga pelatihan ini menjadi salah satu media untuk menggugah pemikiran kreatif dan inovatif para pemdua. Mendorong pemuda untuk berfikir secara sistemik, membangun kerjasama dan sekaligus berjiwa besar dan mau berusaha keras dalam bisnis yang berbasis pemanfaatan iptek,” tambah Suharna.

Jumlah pemuda yang mencapai 27 persen dari jumlah penduduk menurut Suharna adalah asset bangsa yang akan menjalankan roda negara di masa datang. Karenanya perlu disiapkan berbagai upaya baik dari segi kemampuan dan pemahaman yang berazaskan budaya iptek.

Sementara menurut Ketua Panitia Pelatihan Santosa Yudo Warsono lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan minat di kalangan pemuda agar dapat menjadi technoprenuer melalui kreratifitas dan inovasi sejakligus memanfaatkan iptek yang bernilai ekonomis untuk dapat dikembangkan oleh pemuda untuk mendorong peningkatan perekonomian di satu daerah.       

Panitia menetapkan 70 dari 321 pengirim proposal untuk mengikuti pelatihan Tenchopreneurship ini. Para peserta terpilih tersebut berasal dari Jambi, DI Yogyakrta, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan DKI Jakarta.

Selama dua minggu para pemuda tersebut akan mendapatkan materi teori dan pratik serta wajib mengikuti kegiatan survey pasar dan kunjungan laboratorium yang ada di Puspitek. Selain itu peserta diarahkan untuk memperbaiki proposal yang telah diajukannya serta mempresentasikan hasil perbaikannya pada akhir kegiatan pelatihan. Proposal yang lulus akan mendapatkan insetif pendanaan pelaksanaan sesuai proposal.    

Pemuda peserta Lomba Technopreneurship sebagian besar memilih bidang pertanian sebagai unit usaha yang akan digeluti. Pengolahan pangan menggunakan teknologi sederhana diharapkan bisa membawa keberhasilan. ***

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author