Hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang berhasil menggolkan proposal penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Nasional. Setiap tahun hanya sekitar 5000 kelompok mahasiswa yang usulan proposalnya dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
“Jumlah itu masih terlalu sedikit dibandingkan jumlah perguruan tinggi dan jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia,” kata Ketua Dewan Juri Ronny Rachman Noor, di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Ronny seharusnya untuk program yang bermanfaat dan bersifat massal seperti Program Kreatifitas Mahasiswa Nasional misalnya pemerintah bisa meningkatkan alokasi anggarannya untuk pengembangan kreatifitas para pemuda.
“Kombinasi antara pembinaan internal di masing-masing perguruan tinggi dan peningkatan anggaran yang signifikan akan sangat bermanfaat bagi pengembangan softskill mahasiswa,” kata Ronny. Oleh karena itu lanjut Ronny di berbagai perguruan tinggi, Program Kreatifitas mahasiswa (PKM) itu bisa menjadi bagian dari tugas akhir yang akan mempercepat masa studi mahasiwa,” tambahnya.
Ronny menegaskan keberhasilan mahasiswa meloloskan proposal Program Kreatifitas Mahasiswa tidak hanya menjadi kebanggaan mahasiswa saja namun juga kebanggaan perguruan tinggi.
Bukan hanya itu pengembangan penelitian mahasiswa di perguruan tinggi juga masih terganjal oleh minimnya bantuan dana penelitian dari pemerintah. “Universitas harus kreatif mencari nara sumber dana,” tambah Ronny.
Dana penelitian dari pemerintah ada namun jumlahnya tak seberapa. “Kami yang harus kreatif agar penelitian berjalan dan hasilnya bisa ditangkap industri,” ujar Rektor Universitas Hasanuddin, Idrus Paturusi, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (19/7).
Sementara itu Profesor Suryo Hapsoro, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, mengatakan, pemerintah menggelontorkan Rp 45 miliar tahun 2011 serta untuk membiayai 5.000 penelitian mahasiswa di Pimnas XXIV yang berlangsung di
Makassar 19-22 Juli.
Pimnas XXIV melibatkan 91 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Pada perhelatan ini 5.000 proposal sudah masuk dan disetujui untuk dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.***
