Chairul Hudaya saat menerima penghargaan Asean Young Scientist and Technologist Awards (AYSTA) 2017. Foto Humas Kemenristekdikti
Technology-Indonesia.com – Chairul Hudaya, Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berhasil menjadi pemenang Asean Young Scientist and Technologist Awards (AYSTA) 2017. Dengan kemenangan ini, Chairul mendapatkan hadiah total USD 10.000.
Penghargaan AYSTA 2017 untuk Chairul Hudaya diserahkkan dalam Gala Dinner 17th Asean Ministerial Meeting on Science and Technology (AMMST-17) di Myanmar pada Kamis (19/10/2017). Kegiatan ini merupakan bagian dari perhelatan Asean Science Technology Innovation Week (ASTIW) ke-10 tahun 2017.
Penghargaan AYSTA 2017 diberikan berdasarkan pertimbangan dan penilaian dari National COST (Committee On Science and Technology) Secretariat. Menurut Chairul yang dilihat sebenarnya CV berisi capaian-capaian prestasi yang dimiliki seperti publikasi ilmiah, paten, dan penghargaan-penghargaan lainnya.
“Saya pribadi memiliki sekitar 20 publikasi ilmiah internasional. Faktor lain yang mendukung kemenangan ini, setidaknya capaian prestasi itu berhubungan dengan negara Asean atau dialog partners. Kebetulan saya juga lulusan Korea Selatan yang merupakan dialog partners Asean. Bidang energi material (penyimpanan energi baterai lithium) yang saya ampu sesuai tema yang dilombakan,” terang dosen berprestasi UI ini,
Chairul berharap kemenangan ini dapat memberikan motivasi, inspirasi, dan semangat bagi mahasiswa maupun dosen untuk terus berkarya. “Penghargaan ini membuktikan kita dapat sejajar atau bahkan lebih unggul dari negara lain,” pungkasnya.
Selain penghargaan AYSTA 2017, National COST Secretariat juga memberikan penghargaan kepada Hafizal Mohamad dari Malaysia sebagai pemenang Asean Outstanding Scientist and Technologist Award (AOSTA) 2017.
Kedua pemenang berhasil menyisihkan peneliti lainnya dengan tema pada tahun ini yaitu “Disruptive technologies, referring to both the component technologies and its applications“.