TechnologyIndonesia.id – Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso menyampaikan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture 2023 di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie, Jakarta pada Senin (27/11/2023). Pada acara yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini diserahkan penghargaan Nurtanio Award 2023 kepada Prof. Harijono Djojodihardjo.
Pria kelahiran Yogyakarta, 26 Juli 2053 ini menekankan pentingnya memperkuat inisiatif riset di bidang antariksa dan pengaplikasiannya untuk mendorong Indonesia mencapai kemandirian satelit nasional. Menurutnya, satelit memiliki peran penting dalam memperkuat dan memperkokoh NKRI.
Sejarah persatelitan di Indonesia dimulai pada 1973 dengan penandatanganan kontrak Sistem Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Pada waktu itu, Adi yang berusia 21 tahun belum mengerti apa tujuan pembangunan satelit tersebut.
“Setelah beberapa tahun kemudian, saya berpikir ternyata keberanian Indonesia untuk memiliki satelit domestik ketiga di dunia ini, yang banyak dicemooh orang pada saat itu karena dianggap sebagai pemborosan dan segala macam, ternyata sekarang sangat penting,” ungkapnya.
Sebelum ada satelit, hubungan telekomunikasi antar provinsi masih terbatas dan tidak ada televisi nasional atau radio nasional. Peluncuran satelit Palapa A1 pada 1976 menjadi tonggak sejarah karena berfungsi sebagai sarana komunikasi antar daerah di Indonesia dan memfasilitasi penyiaran televisi nasional.
“Waktu satelit Palapa A1 diluncurkan seluruh provinsi dan beberapa kabupaten penting sudah terhubung dan kita memiliki TVRI dan RRI. Itu sangat membantu dan memperkokoh kesatuan NKRI sampai saat ini,” terangnya.
Adi juga menyoroti peran penting satelit SATRIA-1 yang diluncurkan tahun 2023. Keberadaan satelit satria-1 sangat penting dalam memperluas layanan internet hingga pelosok Indonesia, dan dalam mempersiapkan negara menuju transformasi digital yang komprehensif.
Lebih lanjut, Adi mendorong optimalisasi bonus demografi Indonesia melalui transformasi digital, dan menguraikan strategi untuk memanfaatkan bonus populasi. Hal itu bisa mewujudkan meliputi kemajuan perekonomian pedesaan dan pembangunan daerah 3T (daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan) melalui digitalisasi.
“Kita harus mengoptimalkan bonus demografi melalui transformasi digital. Dengan transformasi digital ini akan menjadi lompatan Indonesia menuju negara High Income Country,” ungkap Adi.
Dalam kesempatan itu, Adi juga memaparkan mengenai space ecosystem untuk mewujudkan Industri Antariksa Indonesia 2045. Penciptaan ekosistem antariksa yang berkelanjutan merupakan langkah penting untuk mewujudkan industri antariksa Indonesia yang kuat pada tahun 2045.
Menurutnya dalam mewujudkan industri antariksa perlu landasan Space-Fluent Society yaitu masyarakat yang sadar akan manfaat dari teknologi keantariksaan. Ia menekankan untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan transformasi digital untuk memajukan ekonomi pedesaan dan daerah 3T.
Generasi muda akan menjadi bonus demografi pada 2030-2045 dan akan menjadi pemimpin pada 10-20 tahun mendatang. Pengembangan generasi muda ini difokuskan melalui pendidikan, khususnya di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) serta kegiatan yang berkaitan dengan eksplorasi ruang angkasa.
Menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka, Adi menyampaikan pentingnya Space Policy bahwa Indonesia harus memperkuat riset di bidang antariksa dan pengaplikasiannya sehingga Indonesia akan mampu mewujudkan kemandirian satelit nasional.
Menurutnya ada empat hal yang harus dibangun sebagai implementasi Space Policy. Pertama, infrastruktur yang inklusif. Hal itu dilakukan untuk mendorong pemerataan infrastruktur telekomunikasi seperti pembangunan jaringan fiber optik, pembangunan satelit hingga pembangunan tempat untuk meluncurkan satelit, dan lain-lain.
Kedua, perlu adanya regulasi, kolaborasi antara berbagai stakeholder. Pemerintah, swasta, asosiasi, operator, serta masyarakat berperan aktif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi yang didukung dengan ilmu teknologi yang mumpuni dan regulasi yang dimudahkan.
Ketiga, tumbuhnya instansi penyelenggara yang mendukung berkembangnya infrastruktur telekomunikasi dan industri ruang angkasa seperti BRIN/LAPAN. Serta edukasi di bidang keantariksaan.
Keempat, Mengembangkan dan mendorong sektor industri untuk menyediakan kapital dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan swasta.
Pada kesempatan itu pula, Adi menyampaikan bahwa PT Pasifik Satelit Nusantara bakal meluncurkan satelit nusantara 5 pada tahun 2024. Satelit tersebut berjenis Ka-band Very High Throughput Satellite (VHTS) yang memiliki kapasitas 165 Gbps. Satelit tersebut akan mencakup Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
PT PSN telah berpengalaman selama 32 tahun dalam menyediakan layanan satelit end-to-end. PSN adalah perusahaan telekomunikasi berbasis satelit swasta pertama di Indonesia. Perusahaan ini terlibat dalam peluncuran satelit Nusantara 1 pada 2019, Nusantara 3/SATRIA-1 (kapasitas 150 Gbps) yang sepenuhnya dikontrak oleh Pemerintah Indonesia.
Dirut PSN Adi Rahman Adiwoso Dorong Penguatan Riset Antariksa untuk Kemandirian Satelit Nasional
