Andrianto Handojo terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Riset Nasional masa bakti 2012-2014. Handojo akan memprioritaskan program-program yang sudah dirintis Dewan Riset Nasional jalankan sebelumnya.
“Masalah besar yang harus dilakukan DRN adalah kebutuhan yang sama antara peneliti dan industri dalam bidang penelitian. Banyak penelitian yang bagus yang dilakukan peneliti kita tetapi yang terserap di industri kurang dari 20 persen,” ungkap Handojo usai pengukuhan Dewan Riset Nasional periode 2012-2014 di Serpong, Rabu (7/2).
Handojo melanjutkan untuk mengatasi hal itu tidak mudah. Karena saat permasalahan penelitian di Indonesia terkait dengan banyaknya institusi atau lembaga yang melakukan penelitian. Namun masing-masing pihak tidak secara terbuka mengemukakan penelitiannya. Sehingga menurut Handojo penelitiannya kurang fokus.
“Kami menemukan ada sekitar 11 penelitian yang nilainya mencapai 15 miliar, semuanya tentang kelapa sawit,” katanya. Semua itu satu sama lain tidak saling mengetahui. Padahal kalau bisa diarahkan maka hasil penelitiannya bisa saling melengkapi.
Karena itu pula Dewan Riset Nasional telah membuat Open Method Of Research Coodination yang bisa diakses oleh semua peneliti. Konten tersebut bertujuan untuk kordinasi serta mensinergikan berbagai pihak terkait suatu penelitian.