Garut, Technology-Indonesia.com – Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (OR PPT BRIN) melalui Balai Bioteknologi menggelar Bakti Inovasi Teknologi Perbanyakan Tanaman Secara Ex Vitro khususnya untuk tanaman lada dan tanaman hias di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut Jawa Barat pada Rabu (27/10).
Kepala OR PTT BRIN, Dadan Moh. Nurjaman saat membuka acara Bakti Inovasi ini mengatakan bahwa saat ini tanaman lada dan tanaman hias menjadi primadona di dunia budidaya. Teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro ini dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Teknik perbanyakan tanaman secara ex vitro merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dianalogikan seperti mesin foto copy yang dapat membuat benih dengan sifat seperti induknya dalam waktu yang relatif pendek. Keberhasilan Balai Bioteknologi OR PPT mengembangkan teknik perbanyakan tanaman yang sederhana, murah, bisa diterapkan di lapangan dan menghasilkan benih dalam waktu relatif pendek.
“Bapak-ibu dapat menghasilkan benih tanaman yang berkualitas seperti induknya, tidak hanya lada saja tapi tanaman jati, jeruk, kopi, porang, kakao, kentang bahkan tanaman hias seperti Aglaonema yang sedang marak saat ini. Ini bisa menjadi alternatif kegiatan ekonomi yang menghasilkan di masa pandemi,” tutur Dadan.
Penanggung jawab bidang kesehatan dan pangan OR PPT BRIN, Soni Solistia Wirawan menambahkan, inovasi teknologi Ex Vitro yang dilakukan Balai Bioteknologi sudah diaplikasikan ke berbagai wilayah bekerjasama dengan berbagai mitra.
“OR PPT melalui Balai Bioteknologi telah bekerjasama dengan beberapa mitra dalam mengaplikasikan teknologi ex vitro ini, antara lain perbanyakan tanaman lada secara ex vitro di Bangka, tanaman jati di Bondowoso, tanaman satoimo di Bantaeng, serta tanaman kentang di Wonosobo. Apabila bapak-ibu mengikuti dengan serius pelatihan hari ini, Insya Allah bukan tidak mungkin Kecamatan Malangbong dapat menjadi sentra benih tanaman hortikultura yang berkualitas,” ujarnya.
Selain memberikan pelatihan, Balai Bioteknologi juga menyediakan 500 benih tanaman lada, 500 tanaman hias, 50 Technofert dan 50 paket formula untuk diberikan kepada peserta yang hadir.
Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat yakni melakukan swab antigen menggunakan Rapid Diagnostic Test Antigen – BPRO hasil inovasi OR PPT yang dihilirisasi oleh PT Proline Diagnostics, pelatihan teknologi perbanyakan tanaman ex vitro untuk tanaman lada dan hias ini diikuti 42 peserta yang terdiri dari petani dari berbagai desa di Kecamatan Malangbong serta 8 penyuluh Pertanian dari Balai Penyuluh Pertanian.