BSN Gelar Puncak Acara Bulan Mutu Nasional 2016

alt
Memperingati Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional 2016, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan pemangku kepentingan standardisasi dan penilaian kesesuaian di seluruh Indonesia. Peringatan Bulan Mutu Nasional bertujuan mendorong upaya memperkuat daya saing nasional yang diperlukan untuk menghadapi MEA dan pasar bebas.

Bulan Mutu Nasional 2016 mengambil tema “Standar Membangun Kepercayaan” yang mengacu kepada tema Hari Standar Dunia 2016 yaitu “Standards Build Trust”. Bulan Mutu Nasional telah dijadikan momentum untuk melakukan berbagai kegiatan konsolidasi dan pemutakhiran informasi yang terkait dengan penguatan infrastruktur mutu (standardisasi, akreditasi, sertifikasi, inspeksi, dan lain-lain).

Ketua BSN, Bambang Prasetya mengatakan Bulan Mutu Nasional yang diperingati setiap bulan November sudah berlangsung sejak 1991 atau sudah mencapai seperempat abad. Kepedulian Indonesia akan mutu sudah berlangsung lama. Pada 1954 Indonesia menjadi anggota International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). Indonesia telah menjadi anggota Codex sejak tahun 1971.

“Hal itu menunjukan bahwa Indonesia termasuk bangsa yang peduli akan mutu, yang berarti siap berdaya saing,” kata Bambang dalam sambutan puncak acara peringatan Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional di Auditorium, Gedung II BPPT Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Seusai puncak acara diadakan Seminar dan Diskusi Panel “Menjamin Kepercayaan Dunia Terhadap Indonesia melalui Penerapan SNI ISO 31000 Manajemen Risiko.” Menurut Bambang Prasetya, manajemen resiko sangat penting karena lingkungan dan kondisi sosial yang berubah dinamis memerlukan antisipasi.

Bambang juga menyampaikan bahwa, kita memiliki kurang 9000 Standar Nasional Indonesia (SNI) dan 1610 lembaga penilaian kesesuaian. Yang terbaru, BSN telah menetapkan SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan – Persyaratan dengan Panduan Penggunaan sebagai tindak lanjut Aksi Inisiasi Sertifikasi Sistem Anti Korupsi sesuai Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.

BSN mendapat tantangan untuk mengawal sertifikasi yang mendapat tanggapan dari banyak pihak ini. “Bagi kalangan bisnis, kalau hal ini benar-benar diterapkan maka yang tidak bisa lobi-lobi maka posisinya akan sama,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas BSN, Budi Rahardjo dalam siaran persnya mengatakan selama Bulan Mutu Nasional, BSN telah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya sosialisasi SNI ISO 31000 Manajemen Risiko untuk Sektor Publik, Seminar Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Daya Saing SDM, Workshop Pemahaman SNI ISO 15189:2012, Workshop Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008, dan sebagainya.

Pada puncak acara, BSN memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh standardisasi, pemberian SNI Award kepada organisasi yang dinilai paling baik dan konsisten dalam menerapkan SNI, pemberian penghargaan kepada Komite Teknis dan Subkomite Teknis Perumusan SNI dengan kinerja terbaik, serta pemberian penghargaan kepada media massa. Selain itu, dilaksanakan penandatanganan naskah kerjasama dengan pemerintah daerah dan universitas.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author