Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus mengkaji terap teknologi pengolahan sampah dengan cepat, tanpa memerlukan lahan yang terlalu luas. BPPT tengah melakukan asistensi dan evaluasi terkait rencana pembangunan tempat pengolahan sampah yang menghasikan listrik.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, hal ini dilakukan bekerjasama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebagai tindak lanjut atas MoU di bidang pengolahan sampah dengan dukungan teknologi.
“BPPT terus mendukung Jakpro guna membangun Kota Jakarta. Kali ini kami juga tekankan pentingnya mengedepankan teknologi yang ramah lingkungan, dalam mengatasi timbunan sampah,” tuturnya di Kantor BPPT, Jakarta (28/02/2019).
Hammam menyebutkan BPPT tengah melakukan asistensi dan evaluasi terkait rencana pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) atau tempat pengolahan sampah menghasikan listrik/PLTSa.
“ITF ini nantinya dibangun di tengah kota, salah satunya di kawasan Sunter, lalu Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan atau disebut ITF 1, 2, 3 dan 4. Tentu ini merupakan tantangan besar yang membutuhkan terobosan teknologi untuk mewujudkannya,” jelasnya.
Diungkap oleh Hammam lebih lanjut, BPPT usulkan penggunaan teknologi thermal yang tepat. Hal ini karena pembangunan ITF tersebut, akan memiliki kapasitas pengolahan 2000 Ton.
“Kami merekomendasikan teknologi yang menggunakan proses thermal. Dengan proses ini, timbunan limbah padat (sampah) dalam jumlah besar dapat diubah menjadi panas yang kemudian dikonversikan menjadi energi dalam bentuk energi listrik,” paparnya.
Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT yang juga sebagai , Rudi Nugroho mengatakan ada dua keuntungan teknologi pengolahan sampah menggunakan proses thermal.
“Pertama, sampah dengan jumlah besar dapat dihabiskan dengan singkat. Kedua, diperoleh energi listrik yang dapat dimanfaatkan, baik untuk mendukung proses pengolahan sampah itu sendiri maupun untuk digunakan oleh masyarakat,” urai Rudi yang juga menjabat sebagai Plh. Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT saat ikut menemui pihak Jakpro di Kantor BPPT, Jakarta, (28/2/2019).
Teknologi pengolahan sampah dengan proses thermal, lanjutnya, saat ini dipandang paling efektif dan telah banyak digunakan oleh sebagian besar negara maju seperti Jepang, Singapura, Perancis, Austria, Finlandia. Negara-negara maju tersebut menggunakan teknologi incinerator untuk pengolahan sampah.
Teknologi yang dipakai menggunakan proses thermal Incinerator type stoker grate yang dilengkapi sarana pengendali polusi udara. Dengan teknologi ini, sampah dapat musnah secara cepat, volume berkurang signifikan, dan ramah lingkungan..
“Lebih dari 70 persen pengguna teknologi thermal bahkan telah mengkonversikan panas yang dihasilkan untuk selanjutnya diubah menjadi energi listrik,” kata Rudi.
Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryanto mengungkapkan kerjasama dengan BPPT untuk membantu pihaknya memilih teknologi yang tepat untuk digunakan dalam ITF.
Untuk itu pihaknya menyerahkan pemilihan teknologi ke tangan instansi yang bergerak di bidang teknologi yaitu BPPT.
“Jakpro ingin melanjutkan kerjasama dengan BPPT dalam menangani Sampah di Kota Jakarta. Dalam 2 tahun kedepan, Jakpro mendapat tugas membangun 3 ITF sampah di Jakarta,” pungkasnya.