BRIN Alihkan Pengelolaan ISSN ke Perpusnas

TechnologyIndonesia.id – Pengelolaan Pusat Nasional International Standard Serial Number (ISSN) Indonesia resmi dialihkan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Langkah strategis ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam transformasi perpustakaan nasional sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia.

Pengalihan pengelolaan ISSN tersebut ditandai dengan penandatanganan serah terima yang berlangsung di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa (23/12/2025). Kepala BRIN Arif Satria menegaskan bahwa perpustakaan memiliki peran sentral dalam membangun pusat pengetahuan.

“Pusat Pengetahuan itu salah satunya perpustakaan nasional. Berkaca pada Dinasti Abbasiyah, salah satu kekuatannya adalah Baitul Hikmah, yang mengakselerasi pertumbuhan riset dan inovasi sehingga melahirkan ilmuwan Ibnu Sina, Al-Khawarizmi dan lainnya bisa berkembang,” ungkap Arif.

Menurut Arif, pengalihan pengelolaan ISSN ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan efektivitas tata kelola serta menyesuaikan kewenangan kelembagaan yang terus berkembang. Ia menilai Perpusnas berada pada posisi yang sangat strategis untuk mengelola ISSN sekaligus memperkuat perannya dalam ekosistem IPTEK nasional.

“Pengalihan ISSN Indonesia ini berkaitan dengan efektivitas dan kewenangan yang semakin berkembang. Saya rasa pengelolaan ISSN ke Perpustakaan Nasional ini telah berada di tangan yang tepat untuk mengembangkannya ke depan,” ujarnya.

ISSN Indonesia memiliki sejarah panjang sejak 1976 yang bermula dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Setelah BRIN berdiri, tugas pengelolaan ISSN dilanjutkan oleh BRIN hingga akhirnya dialihkan ke Perpusnas.

Lebih lanjut, Arif menekankan bahwa di era digital, perpustakaan tidak lagi sekadar berfungsi sebagai tempat peminjaman buku (book loan), tetapi harus bertransformasi menjadi pusat manajemen pengetahuan (knowledge management). Hal tersebut tentunya tidak mudah, sehingga ia berharap peran aktif perpusnas agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Arif juga menyampaikan apresiasi kepada pengelola ISSN di BRIN atas dedikasi dan pengabdian selama ini. Menurutnya, peran ISSN sangat penting sebagai kanal pengetahuan yang memungkinkan media dan penerbit menerbitkan artikel, jurnal dan lainnya untuk menuangkan pemikiran serta ide-ide untuk memperkaya khazanah IPTEK di Indonesia.

Pengelolaan ISSN Sejalan dengan Mandat Perpusnas

Kepala Perpusnas RI, Aminudin Aziz menyampaikan bahwa rencana pengalihan ISSN dari BRIN telah dibahas sejak awal melalui komunikasi informal yang intensif. Ia menilai tanggung jawab pengelolaan ISSN sejalan dengan mandat Perpusnas yang selama ini juga mengelola International Standard Book Number (ISBN) dan International Standard Music Number (ISMN).

“Saya rasa apa yang menjadi tanggung jawab dalam mengelola ISSN, tidak jauh berbeda dengan ISBN dan ISMN. Meskipun Tiga entitas ini berbeda pusat internasional untuk ISSN di Paris, ISBN di London, dan ISMN di Jerman. Ini tentu menuntut kesiapan teman-teman di Perpustakaan Nasional,” jelasnya.

Aminudin menegaskan kesiapan Perpusnas untuk melakukan koordinasi dengan pusat ISSN internasional serta menjamin keberlanjutan layanan bagi masyarakat. Ia menyebut pengalihan ini sebagai bagian dari visi besar Perpusnas untuk bertransformasi dari sekadar tempat penyimpanan buku menjadi pusat pengembangan IPTEK, kreativitas, serta wahana pemenuhan rasa ingin tahu masyarakat.

“Perpustakaan harus hadir sebagai pusat pengembangan IPTEK, pusat kreativitas, dan ruang publik untuk memenuhi rasa ingin tahu, dan menjawab kegelisahan berpikir masyarakat. Inilah visi yang sedang kami siapkan di Perpustakaan Nasional,” katanya.

Ia menambahkan, proses transisi pengalihan ISSN mendapat pendampingan penuh dari BRIN, baik dari sisi teknis layanan maupun administrasi. Hingga 2026, proses audit serta penataan sistem akan terus dilakukan agar seluruh tanggung jawab dapat dijalankan sepenuhnya oleh Perpusnas tanpa kendala.

Ke depan, Perpusnas juga merencanakan integrasi tiga layanan standar internasional—ISSN, ISBN, dan ISMN—ke dalam satu sistem layanan terpadu. Menurut Aminudin, langkah pengalihan ini sebagai bentuk kepercayaan BRIN terhadap kemampuan Perpusnas dalam mengelola ISSN.

“Ini adalah upaya bersama demi kepentingan bangsa dan layanan terbaik bagi masyarakat. Dalam mencapai visi kami, perpustakaan hadir untuk menjaga dan meningkatkan martabat bangsa,” tutup Aminudin.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author