
Kepala LIPI, Bambang Subiyanto (tengah) beserta para pemenang Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI kategori wartawan dan masyarakat umum, para pejabat LIPI, dan perwakilan Dewan Juri.
Jakarta, Technology-Indonesia.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang tahun ini berusia setengah abad, terus berupaya menumbuhkan budaya iptek di masyarakat luas. Salah satunya melalui pemberian apresiasi Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI 2017 kepada stakeholder dan masyarakat umum yang memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan sains di Indonesia.
Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI dilaksanakan sejak September 2017 bekerjasama dengan Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK), dengan tema “Kontribusi Ilmu Pengetahuan untuk Masa Depan Berkelanjutan.” Lomba ini diperuntukkan bagi wartawan, penulis, fotografer, hingga mahasiswa dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Dr. Irwan Julianto, MPH selaku perwakilan dewan juri dalam laporannya mengatakan, hingga batas akhir lomba pada 10 November 2017 panitia menerima 299 artikel dari 82 wartawan dan 67 naskah dari 33 penulis umum di berbagai wilayah di Indonesia. Sedangkan untuk lomba fotografi tercatat mencapai 625 foto dari 87 fotografer.
“Untuk kategori wartawan disepakati naskah yang lolos seleksi awal sebanyak 40 naskah dan 16 naskah untuk kategori umum. Sementara untuk lomba fotografi ada 91 foto yang terseleksi,” papar Irwan dalam acara “Refleksi 50 Tahun LIPI serta Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI 2017” di Kantor Pusat LIPI, Jakarta, pada Selasa (19/12/2017).
Selain Irwan Julianto, Dewan Juri Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI 2017 adalah Dr. Siti Nuramaliati Prijono, Sekretaris Utama LIPI dan Dr. Laksana Tri Handoko, Deputi Ilmu Pengetahuan Bidang Teknik LIPI.
Dewan Juri Anugerah Jurnalistik dan Literasi Sains LIPI 2017 memutuskan Juara pertama kategori wartawan diraih oleh Riefza Vebriansyah dengan judul artikel: Tembang Cinta Para Pejantan (Majalah Trubus, edisi Mei 2017). Juara kedua Muhammad Awaluddin dengan judul artikel: Semalam Urai 500 Ton Sampah (Majalah Trubus, edisi Agustus 2017). Sementara juara ketiga diraih oleh Yopi Safari dengan artikel: Konservasi Ayam Lokal Lewat Bank Gen (Majalah Trobos Livestock, edisi November 2017).
Untuk kategori masyarakat umum, setelah mempertimbangkan berbagai hal, Dewan Juri memutuskan tidak ada juara satu dan dua. Juara ketiga diraih oleh Fitriana Hayyu Arifah dengan artikel berjudul: Aplikasi Kombinasi Teknologi Geomembran dan Heat Reservoir sebagai Upaya Swasembada Garam (Solo.tribunnews.com, tanggal 24 Oktober 2017).

Untuk Lomba Fotografi, Dewan lomba yang terdiri dari Dr. Ir. Bambang Setiadi (Ketua Dewan Riset Nasional), Itta Wijono (Fotografer Senior), serta Hendarwin M. Astro S.P. (Peneliti LIPI) memutuskan juara pertama diraih oleh Ayub dari Bali dengan foto berjudul Monitoring Kesehatan Terumbu Karang, Langkah Untuk Pengelolaan Kawasan Pariwisata.
Juara dua diraih oleh Fransiskus Parulian Simbolon (Jakarta) dengan foto berjudul Energi Terbarukan. Sementara juara tiga diraih oleh Adi Prima (Padang) dengan foto berjudul Hujan Tidak Menghalangi Anak Mentawai Untuk Membaca.
Juara harapan 1 lomba fotografi diberikan kepada Dedi Suwidiantoro (Indramayu) dengan foto berjudul: Lumut Sutera Sebagai Pakan Alami. Serta juara harapan 2 diberikan kepada Boy Tri Harjanto (Surakarta) dengan judul foto Teknologi Traktor.