BOGOR – Untuk meningkatkan kemampuan usaha pedesaan PPM School of Management (PPM SoM) memberikan empowerment melalui pelatihan dan pendampingan masyarakat. Melalui Program Bina Desa, PPM SoM membantu masyarakat, terutama pemilik usaha rumahan agar bisa memiliki kemampuan manajemen dasar untuk meningkatkan kemampuan bisnis dan taraf hidupnya.
Bina Desa merupakan kegiatan PPM SoM di bawah koordinasi unit Pengabdian Masyarakat, Research Center and Case Clearing House (RC-CCH). Bina Desa menjadi ajang para karyawan PPM SoM khususnya dosen untuk berbagi ilmu manajemen dan membantu masyarakat desa. Program yang menyasar masyarakat desa dan ekonomi menengah ke bawah ini merupakan kontribusi nyata PPM Management.
Mengusung tema “Empowering Indonesia Local Business” PPM SoM berkomitmen untuk semakin berkontribusi memperkuat entitas bisnis di Indonesia melalui ilmu manajemen. Sebanyak 11 usaha rumahan dan UMKM akan dibantu dalam peningkatan skill manajemen.
Program Bina Desa berbentuk pelatihan, pendampingan, dan mentorship terhadap 11 usaha yang dimiliki oleh masyarakat. Tim dosen yang dibagi dalam kelompok kecil akan fokus memberikan pendampingan intensif mengenai manajemen untuk usaha kecil selama 2 bulan penuh. Program yang berlangsung selama 1 tahun untuk tahap pertama dibagi ke dalam 3 batch.
Bina Desa diluncurkan pada Rabu, 17 Februari 2016 di Balai Ikhtiar Yayasan Yatim Berkah Mandiri Desa Tamansari, Kecamatan Ciapus, Bogor. Desa Tamansari dipilih karena lokasinya tidak jauh dari kota Bogor tetapi masih memiliki banyak kesenjangan. Desa Tamansari memiliki banyak potensi alam yang bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, namun belum dioptimalkan.
Manager RC-CCH Anggun Pesona mengatakan kegiatan ini merupakan program awal yang diselengarakan para dosen di PPM Management. Program Bina Desa ini akan memberikan nilai tambah dan dapat memberikan perubahan bagi masyarakat.
“Untuk Bina Desa Tamansari, target kami dalam 1 tahun para kelompok usaha Bunda Yatim Dhuafa ini dengan 11 macam usaha rumahan khas panganan Sunda ini akan berkembang. Kami juga memberikan pelatihan koperasi agar mereka bisa membentuk koperasi usaha dan simpan pinjam mikro di Desa Tamansari. Tidak tertutup pula kemungkinan akan berkembang ke desa lainnya,” tegas Anggun pesona pada peresmian kerjasama di Ciapus, Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu ketua Yayasan Berkah Yatim Mandiri, Baban Sarbana, menegaskan Desa Tamansari mempunyai potensi besar dalam pengembangan industri panganan khas sunda. Pada Mei 2016, kami akan membangun kampong wisata kuliner seluas 3,5 hektar. Selain menikmati potensi kuliner khas sunda, pengunjung dapat menikmati indahnya danau dan gunung salak. Pengunjung juga dapat menikmati wisata Curug Luhur, Curug Nangka, Curug Seribu, Gunung Bunder serta taman nasional.
“Semoga berdirinya kampong wisata kuliner nanti akan memberikan manfaat besar dan dapat mengerakan roda perekonomian desa,” tegas Baban. Albarsah