
Direktur Sales & Marketing BSI, Rudi Antoni menyerahkan sertifikat ISO/IEC 20000 kepada Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Hasanuddin Zaenal Abidin di Kantor BIG, Cibinong, Bogor, pada Selasa (9/1/2018)
Cibinong, Technology-Indonesia.com – Badan Informasi Geospasial (BIG) berhasil meraih sertifikat ISO/IEC 20000 untuk Information Technology (IT) Service Management. Sertifikat dari British Standards Institution (BSI) ini membuktikan bahwa pengelolaan layanan teknologi informasi BIG telah menerapkan praktik terbaik sesuai standar internasional.
Direktur Sales & Marketing BSI, Rudi Antoni mengatakan BSI telah melakukan serangkaian audit terhadap pengelolaan layanan IT yang diimplementasikan oleh BIG. Audit step satu dilaksanakan untuk melihat kesiapan sistem IT. Selanjutnya dilaksanakan audit sertifikasi untuk semua proses yang ada di BIG mencakup people – process – information technology.
“Manajemen BSI menyimpulkan sistem manajemen IT yang diimplementasikan oleh BIG sudah memenuhi persyaratan ISO/IEC 20000 versi 2011,” kata Rudi dalam acara penyerahan sertifikat ISO/IEC 20000 di kantor BIG, Cibinong, Bogor, pada Selasa (9/1/2018).
Menurut Rudi, sertifikat yang diberikan oleh BSI telah terakreditasi dan diakui secara internasional oleh badan akreditasi internasional yaitu American National Accreditation Board (ANAB). ISO/IEC 20000 ini berlaku selama tiga tahun. Selanjutnya, setiap tahun tim BSI akan datang ke BIG untuk melihat apakah persyaratan atau implementasi dari sistem ISO ini masih dijalankan dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
“Jadi tidak ada istilah untuk selesai untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada semua stakeholder,” ungkapnya
Kepala BIG, Hasanuddin Zaenal Abidin mengatakan penyelenggaraan informasi geospasial (IG) atau pemetaan nasional berkaitan erat dengan penggunaan teknologi informasi. Tahapan dalam penyelenggaraan IG seperti pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan penyebarluasan IG memerlukan dukungan IT yang handal.
“BIG juga membangun Jaring Informasi Geospasial Nasional (JIGN) berupa Ina Geoportal dengan simpul-simpul jaringan yang menyambungkan 50 Kementerian/Lembaga, 34 pemerintah provinsi, 514 kabupaten/kota dan 34 PPIDS di perguruan tinggi. Untuk itu, manajemen IT harus ditingkatkan dan diperkuat,” ungkapnya.
BIG merupakan instansi pemerintah kedua setelah Kementerian Keuangan yang telah comply dengan ISO/IEC 20000. Ruang lingkup ISO/IEC 20000 untuk BIG terkait dengan layanan internet, email dan penyimpanan berbasis cloud.
Manfaat implementasi ISO/IEC 20000 adalah layanan IT dilaksanakan sesuai dengan standar internasional, memastikan kebutuhan pengguna terpenuhi, memperhatikan pengelolaan terhadap resiko yang mungkin dihadapi, serta meningkatkan kualitas layanan IT yang berkelanjutan.
Kepala BIG berharap penerapan ISO/IEC 20000 dapat meningkatkan kualitas layanan BIG bagi instansi pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Informasi Geospasial. “Semoga dengan adanya ISO/IEC 20000 ini dapat meningkatkan kinerja dan produk BIG ke depannya menjadi lebih baik,” pungkasnya.