Jakarta- Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah tingkat kemiskinan yang cukup tinggi pada tahun 2011 yaitu berjumlah 31.023.400 orang atau 13,33 persen dan meningkatnya jumlah pengangguran terbuka sebanyak 9,25 juta orang, sedangkan pengangguran intelektual sudah mencapai 1.142.721 orang. Meningkatnya jumlah pengangguran terdidik ini dikarenakan sebagian besar lulusan perguruan tinggi berorientasi mencari kerja (job seeker) daripada menciptakan lapangan kerja (job creator).
I-tech hadir dalam rangka untuk mengatasi permasalahan mendasar, antara lain banyaknya pengangguran intelektual, belum dimanfaatkannya produk litbang secara optimal, minimnya jumlah entrepreneur di Indonesia dan lemahnya daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM). I-tech sebagai unit kerja dari BPPT berfungsi untuk mengakselerasi penumbuh kembangan wirausaha-wirausaha baru inovatif berbasis teknologi yang ada di lembaga litbang, perguruan tinggi, maupun industri.
Pada tahun 2011, rencananya I-tech akan mengkomersialisasikan 8 produk unggulan hasil invensi peneliti BPPT yang bekerjasama dengan tenant BIT BPPT. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Bambang S. Pujantiyo, Kepala Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, (BIT-BPPT) pada acara buka bersama yang digelar pada 16 Agustus 2011, yang dihadiri oleh pemda Tangerang Selatan, para tenant, dan mitra i-tech. “ Setidaknya ada 8 produk unggulan yang akan segera dikomersialkan tahun ini.” jelasnya.
Bambang lebih lanjut memaparkan, Delapan produk tersebut antara lain: Alat inkubator bayi (PT Medixe Setiawan Utama), Pengolahan air berbasis teknologi membran (PT Imsatech Engineering), Budidaya sayuran organik ( CV Bukit Organik), Alat Telekomunikasi Billing Telephone ( PT Inovasi Multi Teknologi), Mesin pembuat briket batu bara ( PT Cakra Mandiri Pratama Indonesia), Pembangkit uap batu bara untuk kebutuhan pabrik kertas an tekstil (PT Dyna Energy), Pengubah limbah kotoran sapi (biogas) menjadi penerangan, kompor masak, pemasak air(PT Pasir Emas, Cianjur), pengubah sirop pala dari daging buah pala (PT Ambon).
Pengusaha muda melalui i-tech memperoleh sinergi kemitraan, akses teknologi, permodalan, keikutsertaan dalam acara temu bisnis, workshop, seminar, training, technopreneurship, keikutsertaan dalam investasi usaha produk inovatif berbasis teknologi, informasi/akses data produk potensial berbasis teknologi secara online maupun offline dalam bentuk majalah, jurnal, dan lain-lain. (ap)