Peran Informasi Geospasial Dalam Pembangunan Nasional

Judul: Data Penginderaan Jauh, Informasi Geospasial dan Pengetahuan Geografis:
Sinergi Kebijakan dan Kearifan Lokal, Nasional dan Global
Penulis: Prof. DR. Aris Poniman
Tebal: 68 Halaman
Penerbit: Badan Informasi Geospasial
Cetakan: Pertama, 2015

Pemanfaatan sumber daya alam secara proporsional dan pengelolaan secara efisien serta ramah lingkungan merupakan salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Karena itu diperlukan Informasi Geospasial (IG) yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, sehingga setiap orang terutama para pengambil keputusan dapat memahami dan mengembangkan pengetahuan geografis wilayah NKRI.

Luasnya wilayah NKRI menyebabkan Informasi Geospasial Dasar (IGD) tersedia baru pada skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Pada skala yang lebih besar, 1:250.000 dan 1:25.000 jika dikombinasikan keduanya, sebenarnya sudah meliputi seluruh wilayah. Namun sebagian harus dimutakhirkan. Sementara IG skala 1:10.000 atau lebih detil , baru tersedia sebagian kecil.

Padahal tuntutan pembangunan nasional ke depan membutuhkan IG yang sangat detail. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) memerlukan IG skala 1:5.000. Sementara penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) memerlukan IG skala 1:1.000. Karena itu tersedianya IG dengan skala besar sangat mendesak dan harus menjadi prioritas.

Perkembangan iptek penginderaan jauh yang menghasilkan citra dengan resolusi spasial, spektral dan temporal yang semakin teliti merupakan peluang untuk mempercepat tersedianya Informasi Geospasial Tematik (IGT) dan IGD tersebut. Informasi geospasial berbasis penginderaan jauh yang dikompositkan dengan data geospasial lainnya dan data statistik potensi desa, semakin mempercepat dalam upaya pengembangan pengetahuan geografis komprehensif suatu wilayah. IG ini sangat berguna bagi pengambil keputusan dan masyarakat serta titik temu keduanya.

Buku ini merupakan pengembangan dari naskah Orasi Ilmiah Aris Poniman saat pengukuhan sebagai Profesor Riset dari Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) pada 28 Oktober 2006. Orasi ilmiahnya berjudul “Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Survei dan Pemetaan Tematik: Pengembangan Pengetahuan Geografis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.”

Pemikiran yang tertulis dalam buku ini berdasarkan pengalaman Aris Poniman sebagai pejabat fungsional peneliti dan pejabat struktural selama bekerja di Bakosurtanal hingga bertransformasi menjadi Badan Informasi Geospasial (BIG). Buku ini juga memberikan gambaran bagaimana dan mengapa IG yang tersedia harus berkualitas, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai urusan.

Profesor Riset kelahiran Yogyakarta 5 April 1950 ini menyelesaikan pendidikan S1 Geografi di Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada tahun 1976 dan S3 di Fakultas Pertanian Universitas Kyoto tahun 1989. Setelah lulus S1, pada 1977 ia langsung bekerja di Bakosurtanal hingga sekarang. Jabatan yang pernah diembannya antara lain Kepala Pusat Survei Sumber Daya Alam, Deputi Survei Dasar dan Sumber Daya Alam Bakosurtanal, dan Deputi Bidang IGT BIG.

Aris Poniman, berharap sumbangan pemikirannya dalam buku ini dapat membantu mempercepat tersedianya IGT dan pengembangan pengetahuan geografis NKRI dengan mengoptimalkan pemanfaatan iptek penginderaan jauh.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author