Kulit Ikan Mempercepat Penyembuhan Luka

alt
Ikan Nila

Kabar baik bagi penggemar ikan. Kulit ikan diduga kuat berhasiat menyembuhkan luka kulit. Kulit ikan mengandung protein kolagen yang bermanfaat dalam proses pemulihan luka pada kulit. Sebuah riset di Cina membuktikan bahwa kolagen kulit ikan nila bisa mempercepat pemulihan luka pada kulit tikus.

Berita Scientific American (20/2) ini mungkin tidak terdengar sangat menarik. Tetapi, menurut Jiao Sun dari Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiaotong. terbaik untuk menyembuhkan luka pada kulit bisa menerapkan beberapa protein kulit ikan. Itu, setidaknya, telah dibuktikan dalam skala riset menggunakan kolagen dari kulit ikan nila.

Kolagen adalah protein struktural utama dalam jaringan ikat. protein ini cukup efektif dalam penyembuhan luka permanen. Sejauh ini, perhatian para peneliti lain terfokus pada sumber mamalia, terutama babi dan sapi. Tetapi, penggunaan kolagen asal mamalia berpotensi menularkan bibit penyakit yang biasanya menjadi prodyk ikutan dalam proses ektrak kolagen babi. 

Jadi, risiko lebih rendah ditunjukkan dengan kolagen ikan, karena ikan umumnya dipengaruhi oleh agen infeksi yang sangat berbeda dengan manusia. Kulit ikan Nila juga merupakan bahan baku yang tersedia melimpah.

Lebih dari itu, dari pengujian awal menunjukkan bahwa kolagen ikan tidak menghasilkan respon kekebalan pada tikus. Fakta inilah yang mendorong peneliti mencoba menggunakan kolagen ikan untuk menyembuhkan luka permanen pada tikus. Hasil riset tim Universitas Shanghai Jiaotong membuktikan bahwa luka pada tikus yang diberi kulit ikan  sembuh lebih cepat daripada yang pada tikus yang diberi kolagen atau tikus yang diberi dressing alginat.

Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim Jiao Sun dkk mengekstrak kolagen dari nila. Kolagen ikan diproses menjadi spons dan serat nano (nanofibres). Pengujian menunjukkan bahwa nanofibers memiliki karakteristik fisik yang stabil dan cocok untuk digunakan dalam penyembuhan luka, termasuk punya kekuatan tegangan permukaan, sifat hidrofilik dan termal yang cukup baik, sehingga mempertahankan integritas struktur kolasgen dan kulit pada suhu hingga 45 C. Maka, ketika serat kolagen ikan bisa aman diberikan pada suhu kamar hingga suhu tubuh normal (38 C).

Yang membuat karya riset ini bernilai adalah fakta bahwa ketersediaan kulit ikan yang berlimpah, serta efektivitas dan efisiensi biaya dalam perawatan luka kronis, kata Giuseppe Tronci, ahli biomaterial dari Universitas Leeds, Inggris. Prospek pengobatan dengan kolagen ikan tentu akan menjadi pilihan lebih menarik dibanding kolagen mamalia seperti babi atau sapi sekalipun.

Produk-produk perawatan luka berbasis kolagen ikan akan bermunculan secara komersial, kata anggota tim Xiumei Mo. Tapi, tambahnya, tes pada hewan yang lebih besar termasuk manusia tentu diperlukan. Kini, sudah pula ada kelompok riset lain yang sekarang bekerja sama. Bahkan dengan terlebuh dahulu memodifikasi nanofibers ikan agar lebih berdaya dengan memperkaya sifat antimikrobanya.

You May Also Like

More From Author