BRIN Serahkan 11 Spesies Tanaman Langka pada Martha Tilaar Group

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerahkan 11 spesies tanaman langka  yang diperbanyak secara ex vitro kepada Martha Tilaar Group untuk ditanam di Kampoeng Djamoe Organik (KaDO), Sundawenang, Parung Kuda Sukabumi.

Kesebelas tanaman tersebut terdiri dari Shorea selanica, Zingiber odoriferum, Pterocarpus indicus, Cassine koordesii, Syzygium sp., Teijsmanniodendrom scaberrimum, Eucalyptus deglupta, Castanopsis argentea, Cinnamomum culilaban, Calliandra sp., dan Coffea arabica var. murta Laliere, dengan total keseluruhan sebanyak 85 tanaman.

Sebelas spesies langka tersebut diserahkan oleh Andes Hamuraby Rozak, Plt. Kepala Pusat Riset Botani Terapan BRIN kepada CEO Martha Tilaar Group,  Kilala Tilaar di Sukabumi Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).

“Kami berharap tanaman yang telah berhasil diperbanyak secara ex vitro dan diserahkan kepada Martha Tilaar Group ini, bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Mengingat statusnya sekarang sebagian besar termasuk tumbuhan terancam punah. Semoga keberadaan tanaman tersebut bisa lestari dan terjaga,” ujar Andes.

KaDO merupakan kawasan khusus yang dikembangkan oleh Martha Tilaar Group sebagai pusat pendidikan pelestarian lingkungan. Terutama untuk tanaman obat, kosmetika, dan aromaterapi (TOKA) asli Indonesia yang dibudidayakan secara organik selaras dengan alam.

Sejak awal berdiri, Martha Tilaar Group konsisten menggali kearifan budaya lokal dengan melakukan berbagai riset bahan TOKA. Sejak 2022 kerja sama PT Martina Berto, Tbk. dan BRIN telah terjalin tentang pengembangan anggrek Coelogyne marthae S.E.C. Sierra.

Pada 2012, Martha Tilaar Group telah melakukan kolaborasi yang erat dengan BPPT dan LIPI dalam bidang yang sama, terutama terkait eksplorasi, identifikasi, dan domestikasi anggrek C.

Hal tersebut dalam rangka mendapatkan, membudidayakan, serta melakukan riset terhadap potensi dari tanaman anggrek tersebut. Saat ini kerja sama tersebut diperkuat dengan penanaman tumbuhan yang terancam punah dari BRIN di KaDO Sukabumi.

CEO Martha Tilaar Group,  Kilala Tilaar menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Namun, saat ini kerusakan hutan bukannya berkurang, tapi semakin mengkhawatirkan.

“Oleh karenanya diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan komunitas untuk bersama-sama melestarikan dan memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia ini untuk generasi mendatang,” ujar Kilala.

“Kami bersyukur, BRIN dan Martha Tilaar Group mempunyai satu tujuan yang sama yaitu mengelola kekayaan hayati Indonesia secara bersama-sama. Karena kalau hanya dari pihak pemerintah saja yang berusaha mungkin tidak bisa,  begitu juga sebaliknya” lanjutnya.

Kilala mengungkapkan bahwa kepercayaan dan kesempatan yang diberikan BRIN untuk berkontribusi dalam pelestarian tanaman terancam punah ini, sejalan dengan salah satu pilar perusahaannya yaitu beauty green.

Hingga saat ini Martha Tilaar Group terus berkomitmen memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia dalam menghasilkan produk hasil inovasi. Kegiatan riset pemanfaatan bahan alami Indonesia telah lama dilakukan Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) dalam meneliti efektivitasnya terutama untuk kesehatan dan kecantikan.

Melalui MTIC, terangnya, juga dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi ketergantungan bahan impor sekaligus mengenalkan kekayaan alam Indonesia.

“Selain itu juga memperluas pemasaran produk hasil bioprospeksi alam Indonesia. Seperti Plantasens Berto sebagai kosmetik natural yang saat ini pengembangan dan produksinya dilakukan oleh salah satu unit usaha dari Martha Tilaar Group, yaitu PT Martina Berto, Tbk,” pungkas Kilala. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author