Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pusat Teknologi Material (PTM) – BPPT berhasil mengembangkan implan tulang traumatik stainless steel 316L bersama industri mitra PT. Zenith Allmart Precisindo hingga proses komersialisasi. Saat ini, produk implan tulang traumatik stainless steel 316L telah ditayangkan dalam E-Katalog dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan sudah dipakai beberapa rumah sakit.
Pada tahun 2018, inovasi implan tulang traumatik terus dikembangkan dengan menggunakan material titanium sehingga dihasilkan produk-produk implan tulang yang lebih maju. Titanium bersifat ringan, ketahanan karat dan kekuatan mekanis tinggi sehingga lebih kuat dan sifat biokompatibilitas yang sangat baik untuk material implan tulang.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan trauma tulang dan sendi akibat kecelakaan lalu lintas akan terus meningkat di negara berkembang seiring meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor. Saat ini, produk implan traumatik yang beredar di Indonesia masih didominasi produk impor yang proporsinya mencapai 94% dengan harga yang tidak murah.
“Kondisi ini menjadi penyumbang defisit BPJS yang semakin meningkat setiap tahun. Masalah tingginya biaya pembelian implan dan pajak impor mendorong untuk pengembangan implan secara lokal dengan biaya yang lebih terjangkau sebagai substitusi impor,” tutur Hammam saat peluncuran produk implan tulang titanium merah putih secara virtual pada Selasa (27/10/2020).
Inovasi implan titanium merah putih dilakukan oleh perekayasa dan peneliti PTM-BPPT bekerjasama PT. Zenith Allmart Precisindo. Tahapan perekayasaan dimulai dengan pengujian untuk meyakinkan bahwa kekuatan dan karakterisasi biokompatibilitas material sesuai standar.
Disamping itu, telah dilakukan pengembangan teknologi anodizing terhadap implan titanium untuk meningkatkan ketahanan korosi dan karakteristik lainnya sesuai standar ASTM F136. Setelah itu dilanjutkan dengan produksi massal untuk membuat beberapa varian implan traumatik Titanium. Pada akhir 2019, PT. Zenith Allmart Precisindo dengan produk implan Titanium “Zenmed+” mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
“Sebelumnya Implan tulang traumatik SS 316L telah memperoleh e-Katalog, saya usulkan implan tulang traumatik titanium ini segera diusulkan untuk e-Katalog inovasi agar produk inovasi semakin bergulir untuk dipakai komersial,” tutur Hammam.
Disamping mengembangkan produk implan tulang traumatik Stainless Steel 316L dan titanium, PTM – BPPT dan PT. Zenith Allmart Precisindo sedang mengembangkan implan tulang belakang. Saat ini, prototipe implan tulang belakang tersebut sudah masuk pada tahapan uji praklinik pada kadaver. Pengujian pada kadaver tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Implan lain yang juga dikembangkan adalah implan Total Hip Replacement (THR). Kebutuhan implan THR ini semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup orang Indonesia. Disamping itu juga diperlukan THR dengan ukuran yang sesuai dengan anatomi orang Indonesia. Pengembangan implan THR ini dilakukan PTM – BPPT bekerjasama sama dengan industri lokal dengan pendekatan reverse engineering. Saat ini beberapa komponen implan THR ini sedang memasuki tahapan proses pengujian dinamis berupa pengujian kelelahan (fatigue testing).
Pada kesempatan tersebut, Hammam menerangkan, saat ini BPPT ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menjadi koordinator Program Prioritas Riset Nasional (PRN) Implan Tulang dan PRN Implan Gigi. BPPT bersama mitra perguruan tinggi, kementerian dan lembaga, industri dan asosiasi menentukan teknologi kunci dan menyepakati target-target hilirisasi produk sesuai dengan roadmap yang disepakati.
PRN Implan tulang, lanjutnya, menyepakati tujuh teknologi kunci dikerjakan bersama oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), FK Universitas Airlangga, Balai Besar Keramik Kementerian Perindustrian, P2MM-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), RSCM, RSUD Sutomo, PT. Zenith Allmart Precisindo dan PT. Pudak Scientific. Tujuh teknologi kunci tersebut adalah implan traumatic: plate and screw system, arthopalsty system, spine system, external fixation system, nail system, bonegraft dan bone cement polimer.
Sedangkan PRN Implan Gigi mengusung empat teknologi kunci antara lain: implan gigi titanium, dental filler dan mahkota gigi, dental cement dan membrane. PRN Implan gigi dikerjakan bersama-sama dengan FKG UNAIR, FKG UI, FKG UNPAD, Balai Besar Keramik Kementerian Perindustrian dan PT. Pudak Scientific serta bermitra dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).