Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan memperkenalkan sejumlah produk hasil riset lembaga tersebut dalam workshop FNCA (Forum for Nuclear Cooperation in Asia). Produk-produk itu, utamanya yang berbasis mesin berkas elektron (electron beam machine), sesuai dengan tema workhop yakni Application of Electron Accelerator Radiation Processing of Natural Polymer.
Diantara produk yang diperkenalkan itu adalah Hydrogel Cooling Fever, superwater absorbent, amnion, xenograft, growth promotor berbahan dasar oligo chitosan, film dari selulosa yang dapat dikembangkan sebagai material pembuat uang kertas.
Hydrogel Cooling Fever merupakan kompres untuk penurun demam. Produk kesehatan berbahan dasar carboxy-methyl cellulose (CMC) ini mengandung kandungan air hingga 80 persen sehingga sangat efektif menurunkan panas tubuh dan meredakan kejang .
Kemampuan hydrogel penurun panas ini menyimpan air hingga 80 persen, menurut Dr. Darmawan Darwis, peneliti pada Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) Batan, setelah mendapat perlakuan dengan teknik radiasi berbasis berkas elektron.
“Radiasi bersifat crosslinking sehingga menghasilkan jaringan matriks. Akibatnya hydrogel mampu menahan air hingga 80 persen,” jelas Darmawan.
Menurutnya, saat ini Hydrogel Cooling Fever dalam proses menuju komersialisasi. Dalam proses ini Batan melakukan kerjasama dengan PT Eracita.
Selain Hydrogen Cooling Fever, Darmawan juga mengembangkan Membran GBR (Guided Bone Regeneration). Membran GBR digunakan oleh dokter gigi untuk menutup luka setelah melakukan operasi gigi. Membran GBR ini berfungsi untuk mencegah invasi jaringan lunak agar tulang dapat tumbuh sempurna.
Membran GBR yang dikembangkan Darmawan bersifat biodegenerable sehingga tak perlu dicabut lagi saat dokter gigi akan memasang gigi palsu pada pasien. Membrane GBR ini juga dikembangkan dengan teknik radiasi berbasis berkas elektron. Saat ini tengah dilakukan uji toksisitas dan segera berlanjut pada uji klinis. (dra)