Jakarta, Technology-Indonesia.com – President, Data Communication Product Line, Huawei, Kevin Hu mengungkap peluang bisnis utama dan langkah-langkah utama bagi operator untuk mencapai pertumbuhan baru dalam bisnis B2B. Ia juga menjelaskan persyaratan baru untuk jaringan transportasi Internet Protocols (IP) terkonvergensi di era 5.5G, dan menjelaskan karakteristik utama Net5.5G.
Kevin Hu menyampaikan hal dalam pidato utama berjudul “Melangkah menuju Net5. 5G, Tingkatkan Pertumbuhan Baru” pada Global Ultra-Broadband Forum 2022 (UBBF 2022).
Lembaga riset pasar global OMDIA, sebelumnya telah menerbitkan buku putih bertajuk “Penelitian tentang Tren Komunikasi Data untuk 2030” dan visi industri Net5.5G, yang memaparkan maksud inti dan 6 ciri utama dari jaringan komunikasi data masa depan.
Kevin Hu menunjukkan bahwa transformasi digital perusahaan akan makin membawa lebih banyak peluang baru bagi operator bisnis B2B.
Net5.5G akan membantu operator untuk mewujudkan peningkatan holistik dari jalur pribadi VPN MPLS (Virtual Private Networks Multiprotocol Label Switching) tradisional ke “Private Line + X“, serta menyediakan portofolio solusi yang luas kepada pelanggan, untuk meningkatkan pertumbuhan baru dalam pendapatan B2B.
“Private Line + X” mencakup gabungan sebagai berikut:
Private Line + Premium. Berdasarkan teknologi slicing otomatis, sebuah solusi jaringan virtual slicing private tingkat penyewa dapat disediakan di jaringan yang terkonvergensi. Dibandingkan dengan jalur pribadi VPN MPLS, kualitasnya lebih tinggi, dan memenuhi persyaratan interkoneksi jaringan tulang punggung di berbagai industri seperti keuangan.
Private Line + LAN/Wi-Fi Terkelola. Jaringan LAN/WLAN berbasis manajemen cloud terbukti lebih efisien, dan mendukung operator dalam memperluas jalur pribadi VPN MPLS tradisional ke jaringan LAN UKM untuk mewujudkan layanan jaringan manajemen cloud yang mengintegrasikan WAN, LAN, Wi-Fi dan IOT.
Private Line + SD-WAN. Melalui teknologi otomasi SD-WAN, jaringan MPLS VPN hybrid dan teknologi private line lainnya diperluas, sehingga mampu memberikan pengalaman akses cloud yang cepat dan fleksibel bagi perusahaan.
Secara umum, untuk pengembangan layanan Mobile Broadband (MBB), Fixed Broadband (FBB) dan B2B, jaringan transportasi IP dasar operator akan semakin cepat menuju Net 5.5G, dan seluruh industri juga perlu membuat cadangan teknis yang sesuai terlebih dahulu. Salah satu fitur utama Net5.5G dari OMDIA adalah Green Ultra-broadband (GUB).
Melalui kemampuan 50GE ke base station, 100GE ke Broadband Network Gateway (BNG), dan 800GE ke backbone ultra-broadband, ini dapat mendukung persyaratan pengalaman 10Gpbs Everywhere dari pengguna (end user), serta menyediakan lebih dari 10 kali pertumbuhan bandwidth untuk aplikasi interaktif real-time.
Pada saat yang sama, jaringan pusat data semakin berkembang menjadi infrastruktur utama bagi operator untuk menyediakan layanan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Ke depannya, tren ini akan bergerak menuju pengembangan sebuah arsitektur yang terkonvergensi all-ethernet, yang mendukung satu skala server DC tingkat jutaan, interkoneksi 800GE, dan mempromosikan automasi siklus hidup penuh dengan jaringanpenggerak otonom L4.
Fitur utama Net5.5G yang dikemukakan oleh OMDIA antara lain Multi-domain Network AI (MNA), High Resilience & Low latency (HRL), IPv6 Enhanced (IPE) seperti E2E SRv6, Heterogeneous Massive IoT (HMI), Ubiquitous Trusted Network (UTN). Ini adalah unsur utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis B2B 5.5G, F5.5G dan operator “Private line + X” yang baru.
Kevin Hu menekankan bahwa pengembangan Net5.5G membutuhkan upaya bersama dari industri. Huawei akan bekerja sama dengan pelanggan dan mitra untuk mempromosikan konsensus industri dan standar terkait, membuat cadangan inovasi teknologi utama, mempercepat percontohan inovasi skenario bisnis, dan terus mengeksplorasi batasan bisnis baru. Bersama Huawei melangkah ke Net5.5G, mendorong pertumbuhan baru.