Pohon buatan ini merupakan hasil penemuan dari Profesor Klaus Lackner, Columbia University di New York, Amerika Serikat. Institute of Mechanical Engineers (IME) melaporkan bahwa 100 ribu batang pohon ciptaan Lackner ini setara dengan luasan 600 hektar dan cukup mampu menjerat seluruh emisi karbon dari rumah tangga, transportasi, dan industri kecil di Inggris. Itu artinya 60 persen dari total 556 megaton CO2 per tahun yang dibuang Inggris. Untuk kebutuhan yang sama tapi dengan skala dunia, IME menghitung, diperlukan 5-10 juta pohon. Dengan catatan, emisi C02 belum termasuk dari pembangkit-pembangkit listrik.
Direktur Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim IME di Inggris, Tim Fox, mengungkapkan, prototipe pohon sintetis sudah dibuktikan oleh penemunya, Lackner, mampu mengisolasi CO2 hanya dengan asupan energi yang rendah. “Teknologi ini tidak lebih rumit daripada yang ada di mobil ataupun unit penyejuk udara,” ujar Fox.
Pohon-pohon seharga US$ 20 ribu per batang ini memang idealnya “ditanam” dalam sebuah hutan sintetis, mendapat pasokan energi dari sumber-sumber yang terbarukan, dan berlokasi dekat bekas lapangan minyak atau gas untuk penyimpanan karbon tangkapannya. Namun, para insinyur di IME juga menganggap logis apabila pohon ditanam di sepanjang tepi jalan tol karena bisa langsung menangkap emisi karbon dari sumbernya yang tergolong besar, yakni lalu lintas.(ap)