BPPT Kembangkan e-Voting berbasis Direct Electronic Recording

evoting

Jakarta- Di negara maju di belahan dunia yang lain, Teknologi e-voting telah banyak digunakan karena memiliki keunggulan sebagai berikut : tidak perlu mencetak surat suara, pemberian suara mudah  dilakukan dan dapat mengkomodir pemilih berkebutuhan khusus, proses penghitungan suara akan lebih cepat, tepat, dan akurat, pengiriman surat suara langsung ke pusat data, dan penayangan hasil berbasis web yang menjamin transparansi, menghasilkan jejak audit, dan efisiensi jumlah SDM penyelenggara

Saat ini, BPPT tengah mengembangkan Perangkat e-Voting berbasis Direct Electronic Recording (DRE), baik yang menggunakan layar sentuh ataupun  yang berbasis sistem embedded.  Perangkat berbasis Embedded ini diaktivasi melalui smart card, dengan power supply AC 220 V/DC 12 Volt, dilengkapi dengan layar LCD Display 5.7 inch.  Selain itu dukungan tombol Braille  sangat memungkinkan pemilih berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi di pemilu. Keunggulan Embedded Voting System ini adalah penggunaan sangat mudah, mudah dipindah tempat (portable), perhitungan cepat, pengiriman hasil cepat, dan auditable. Sebagai kasus, apabila alat ini dibawa ke daerah terpencil, yang jauh dari akses listrik, maka power supply dapat diganti dengan aki motor, 12 volt ataupun panel tenaga surya.

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi,Kedeputian Teknologi Informasi, Energi dan Material, BPPT saat ini tengah melakukan pengkajian dalam penerapan teknologi pemilu elektronik secara nasonal, sekaligus melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan simulasi e-Voting seperti di Jakarta, Pendeglang, Banda Aceh, Tegal, Gorontalo Pasuruan, Makassar dimana kesempatan tersebut disertai dengan jejak pendapat.

Ketua KPU Pusat, Husni Kamil Manik, berharap e-Voting tersebut harus  segera disosialisasikan sedini mungkin, “Kita bisa bersama-sama mengusulkan kepada DPR dan Pemerintah agar memulai  proses penerapan e-Voting tersebut, secara terbatas pada tempat-tempat yang memiliki atau bisa  memenuhi kualifikasi-kualifikasi yang dibutuhkan dalam penerapan e-voting tersebut.” paparnya.

Pemilukada telah diselenggarakan di 31 Propinsi pada tahun 2010, dan menelan biaya 3,5 Trilyun.  Masih terbuka peluang mengimplementasikan e Voting di 497 kabupatan dan kota serta 33 Propinsi serta pemilu nasional. (ap)

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author