Berbasis Internet of Things, Matador Glass Solusi Menekan Angka Kecelakaan Kerja

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Angka kecelakaan kerja di Indonesia terbilang tinggi selama tiga tahun terakhir. Puncaknya terjadi di tahun 2022 yang mencapai 26.334 kasus per November 2022. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

Adapun penyumbang kecelakaan kerja terbesar berasal dari sektor manufaktur dan konstruksi sebesar 63,6%, sektor transportasi 9,3%, sektor kehutanan 3,8%, pertambangan 2,6% dan sisanya sebesar 20,7%.

Dari data tersebut dapat dilihat tingginya angka kecelakaan kerja dapat terjadi dimana saja, terutama sektor industri karena melibatkan peralatan berat. Karena itu dibutuhkan upaya untuk mencegah agar kecelakaan kerja tidak terjadi kembali.

Di sisi lain perusahaan manufaktur lokal masih memiliki persoalan tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga produktivitas seringkali menjadi terhambat.

Hal ini diperkuat oleh data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2020 yaitu 57,5% dari total 126,51 juta penduduk yang bekerja di Indonesia, masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah

Dalam sebuah operasional bisnis, sumber daya manusia merupakan tulang punggung utama. Sehingga keselamatan kerja karyawan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Perusahaan mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya. Perusahaan juga wajib menjamin keselamatan para karyawan dengan memantau secara penuh aktivitas setiap para pekerja yang terlibat supaya tetap aman

Perusahaan yang ingin berkembang harus bisa memanfaatkan teknologi dan trend terbaru pada dunia industri. Tidak heran jika perusahaan harus mengadopsi dan berinvestasi pada sebuah teknologi

Teknologi Matador Glass dari Widya Matador hadir untuk membantu meningkatkan safety awareness, dan pengontrolan dari jarak jauh dengan menghubungkan pemakai dengan pemakai lainnya di tempat yang berbeda.

Sistem keselamatan yang diadopsi oleh Matador Glass memungkinkan melakukan pengawasan melalui portal video conference atau laman streamers dengan menayangkan video dan audio.

Perusahaan akan memperoleh banyak manfaat dari penggunaan perangkat tersebut, termasuk peningkatan visibilitas pergerakan operasional, proses yang disederhanakan yang lebih aman dan efisien, dan tindakan korektif yang diterapkan di tempat.

VP Sales & Marketing Widya Matador, Faris Al Husaini mengungkapkan karena telah menerapkan aspek K3 dengan cara mengusung teknologi internet of things (IoT) memungkinkan untuk melakukan pengawasan dan monitoring para pekerja dari jarak jauh dengan menggunakan Matador Glass diyakini dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan cepat tanggap dalam proses penanganan.

“Dalam kasus ini penerapannya dalam menangani cedera serius, petugas dapat segera mengakses data real-time yang tersedia. Itu membantu staf medis atau kru penyelamat memahami situasi yang muncul dengan cepat dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang penerapan rencana respons yang paling tepat,” ungkapnya.

Matador Glass dengan teknologi internet of things (IoT) juga membantu proses monitoring alat dan pengecekan kondisi di lapangan. Perusahaan memiliki akses secara real-time yang memungkinkan membantu mencegah risiko dengan menentukan potensi kecelakaan, kehilangan, kerusakan, atau masalah keamanan lainnya.

“Dengan demikian pemeliharaan prediktif memungkinkan perusahaan untuk memahami kapan harus mengganti suku cadang penting. Hal ini merujuk pada analisis dan kondisi pengoperasian mesin yang tepat,” terang Faris.

Perkembangan teknologi ini sejalan dengan visi industri 5.0. Sebuah pabrik yang cerdas dapat berkolaborasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi secara bersama-sama, dengan tetap menjunjung keselamatan kerja dan kepatuhan di tempat kerja.

“Tidak diragukan lagi kolaboratif antara manusia dan Matador Glass membuat manusia dan teknologi saling melengkapi satu sama lain, dengan peran masing-masing selain meningkatkan keselamatan kerja, juga menawarkan peluang yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kepuasan kerja secara menyeluruh,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author