TechnologyIndonesia.id – Pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan akses gas bumi untuk pembangunan nasional.
Proyek ini merupakan terobosan karena untuk pertama kalinya pipa transmisi gas bumi dibangun langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui pembiayaan APBN.
Dengan peran langsung Pemerintah ini, maka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 menjadi lebih rendah, hanya sekitar USD 0,3 per MMBTU.
Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas kepada konsumen gas bumi untuk dapat menikmati harga gas yang lebih terjangkau dan kompetitif, sehingga mendorong pertumbuhan industri dan meningkatkan daya beli.
Pengaliram gas bumi melalui pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Cisem-1) ke Kawasan Industri Kendal direncanakan akan dilakukan hari ini (17/11/2023) disaksikan oleh Direktur Jenderal Migas dan Stakeholders terkait. Proyek Cisem Tahap 1 tersebut memiliki panjang 60 KM dengan diameter pipa 20 inch.
Dengan mengalirnya gas di Pipa Cisem-1, maka industri-industri di Kawasan Industri Kendal ini dapat menikmati penurunan harga gas. Pengaliran hari ini sebagai permulaan akan dilakukan ke lima industri.
Setelah pengaliran gas di Kendal, selanjutnya gas dari Pipa Cisem-1 juga akan mengalir ke Kawasan Industri Terpadu Batang setelah diselesaikannya pembangunan Offtake Station Batang pada akhir November 2023 yang juga melalui pembiayaan APBN.
Adapun potensi industri di wilayah Kendal dan Batang dapat mencapai sekitar 40 industri, dengan proyeksi kebutuhan gas tahap awal sekitar 30 mmscfd (5 tahun pertama), dan dapat meningkat lebih dari 58 mmscfd.
Selain industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga.
Pengaliran gas Cisem-1 merupakan milestone penting dalam pengembangan industri gas bumi nasional, karena akan dilanjutkan dengan pembangunan pipa Cisem Tahap II ruas Batang hingga Kandang Haur Timur Cirebon pada tahun depan.
Kemudian juga akan dibangun pipa gas ruas Dumai-Sei Mangke dengan panjang 400 KM. Jika Proyek tersebut rampung, maka pipa transmisi gas dari Sumatera ke Jawa akan terintegrasi penuh.
Terhubungnya pipa transmisi gas Sumatera-Jawa akan mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri dan pengurangan ekspor gas. Sehingga porsi gas untuk dalam negeri yang saat ini sekitar 65% dapat semakin meningkat.
Hal ini merupakan bagian dari roadmap kebijakan transisi energi, dimana gas bumi berperan sebagai “energi transisi” atau bridging fuel.