Kenali dan Gali Potensi Energi Terbarukan Indonesia

Lima wilayah kerja produksi (WKP) panas bumi akan diserahkan pemerintah pusat untuk dilelang di daerah. Ke lima WKP tersebut bersama 19 WKP yang sudah berjalan akan menghasilkan potensi listrik 29 giga watt.

“Saat ini potensi panas bumi untuk listrik baru 1200 mega watt atau kurang dari 4 persen dari potensi panas bumi Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Jajang Sukarna disela peluncuran EBTKE Conex 2012, di Jakarta, minggu lalu.

Oleh karena itu menurut Jajang panas bumi temasuk sumber energi terbarukan selain angin, samudera dan biomasa, yang harus segera didorong dan dikembangkan bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya seperti pengusaha dan pemerintah daerah.

Ke lima WKP yang akan diberikan ke daerah pelelangannya berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bengkulu dan Sumatera Utara. “Satu lagi wilayah yang lintas propinsi akan dilelang oleh pusat,” tambah Jajang.

Diakui Jajang selama ini pengembangan energi terbarukan khususnya panas bumi terganjal tidak adanya jaminan dari pemerintah untuk energi listrik yang sudah dihasilkan. Namun kata Jajang kini kendala itu sudah diatasi dengan dikeluarkannya peraturan Menteri Keuangan yang menjamin PLN akan membeli listrik dari perusahaan jika harganya harganya di bawah 9,7 sen maka pemerintah dalam hal ini PLN harus membeli listrik tersebut.

Dengan begitu diharapkan pengembangan panas bumi untuk menghasilkan listrik bisa terus dipacu produksinya.

Karena itu untuk lebih mengenalkan bahwa energi terbarukan sudah siap dalam mendukung ketersediaan energi baru terbarukan pihaknya bersama Masyarakat Energi Terbarukan akan mengadakan EBTKE Conex 2012 yang akan diselenggarakan pada Juli mendatang.    

Selama ini EBTKE di Indonesia masih tergolong lambat  walaupun peranannya dalam bauran energi nasional sudah lama dirasakan kebutuhannya. Di sisi lain potensi energi baru terbarukan di Indonesia cukup besar, namun pemanfaatannya belum optimal. Berbagai kebijakan yang mendukung telah dikeluarkan untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan ini. Akan tetapi hal ini masih belum cukup.

Dirjen EBTKE berupaya meningkatkan pemakaian EBT hingga 25 persen pada tahun 2025, dan menurunkan efek GRK hingga 26 persen pada tahun 2020. Dengan demikian diperlukan sosialisasi yang sangat luas dan pemahaman akan pentingnya pengembangan EBTKE demi tercapainya Green Energy di masa mendatang.

Indonesia EBTKE Conex 2012 menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menghimpun pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat luas berpartisipasi aktif dalam penggunaan EBTKE di Indonesia.

METI adalah sebuah orgasisasi nirlaba yang merupakan kumpulan pengamat, praktisi dan pendukung pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Adapun rangkaian Indonesia EBTKE Conex 2012 adalah Seminar  (17–18 Juli 2012). Seminar ini akan diselenggarakan selama dua hari terdiri dari 10 sesi dan akan membahas mengenai profil sektor-sektor yang ada pada bidang EBTKE di Indonesia, dari segi kegunaan, prospek, penelitian atau teknologi yang ada pada sektor tersebut.

Seminar terbagi atas tiga topik utama, yaitu Progressive Policies to Support Renewable Energy & Energy Conservation Implementation, Effective Policies on Renewable Energy & Energy Conservation Implemented in Several Countries, Success Stories & Lessons Learnt of Renewable Energy & Energy Conservation.

Pameran (17–19 Juli 2012). Pameran akan diikuti oleh berbagai peserta yang akan memamerkan produk-produk, teknologi, serta visi misi peserta terkait sektor EBTKE. Peserta adalah instansi dan industri baik BUMN maupun swasta yang sudah atau nantinya akan berperan dalam mendukung terlaksananya peningkatan peran nasional di bidang EBTKE. Pameran juga terbuka bagi pihak pemilik teknologi EBTKE baik lokal maupun internasional yang ingin mempresentasikan produk/teknologinya.

Forum Bisnis (17–19 Juli 2012). Disediakan juga forum bisnis bagi peserta seminar maupun pameran dan pengunjung. Forum bisnis dimaksudkan untuk saling bertukar informasi mengenai bisnis yang terkait dengan EBTKE, sehingga menjadikan EBTKE semakin digemari dan dibutuhkan oleh kalangan bisnis. Selain itu, disediakan juga ruang untuk para investor maupun pelaku bisnis untuk dapat melakukan kerjasama.

Lomba Karya  Ilmiah  (1 – 30 Juni 2012). Lomba yang diselenggarakan oleh MAPIPTEK (Masyarakat Penulis IPTEK), akan diikuti oleh kalangan jurnalis dan umum di seluruh Indonesia. Lomba ini akan menampilkan tulisan-tulisan ilmiah mengenai EBTKE yang telah dimuat di media cetak.

Lomba Foto (1–30 Juni 2012). Lomba yang ditujukan bagi para penggemar fotografi dan para foto jurnalis di Indonesia, dengan tema ‘EBTKE telah siap bagi masyarakat Indonesia’. Kegiatan ini untuk menunjukkan dukungan masyarakat terhadap pentingnya EBTKE bagi generasi kita di masa yang akan datang.

Lomba Komik (17-19 Juli 2012). Lomba bagi para penggemar komik dan perancang komik di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan selama masa pameran dengan model ‘comic street’, yaitu membuat komik hanya di atas selembar kertas yang berisi beberapa frame. Komik yang dibuat pun bertema Peranan EBTKE bagi masyarakat Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author