Jakarta, 19/3/10, Menteri Negara Riset dan Teknologi Suharna Surapranata menyatakan Sosialisasi PLTN akan dilaksanakan diberbagai daerah calon tapak dan beberapa daerah lain di seluruh Indonesia, bahkan beberapa daerah telah minta untuk di bangun PLTN di daerahnya. Tentu hal ini sangat menggembirakan dan perlu tindaklanjuti dengan berbagai kajian dan kegiatan sosialisasi yang intensif, demikian sambutan pada pembukaan seminar “Prosoects of Nuclear Electric Power in Indonesia” Kamis, 18 Maret 2010, di Ruang Komisi Utama Gedung II BPPT.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kebutuhan energi merupakan pilar penting bagi ketahanan ekonomi nasional, bersama-sama dengan ketahanan budaya, sosial politik dan ketahanan pangan. Bahkan kedepan akan menjadi isu yang sangat sensitif. Adanya ketahanan energi tersebut untuk merespon dinamika perubahan energi global maupun menjamin ketersediaan energi nasional.
Sementara itu Dubes Jepang, Mr. Kojiro Shiojiri dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia adalah termasuk salah satu anggota G-21 dan merupakan pemain penting di dunia ini. Dan justru sekarang inilah Indonesia sedang menghadapi masa keemasannya. Sekarang ini sangat diharapkan sekali, kelanjutan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinan bapak Presiden Yudhoyono. Dalam posisi seperti inilah, sebagai penopang dari pertumbuhan ekonomi maka dibutuhkan pasokan energi yang aman, terutama masalah tenaga listrik. Dilihat dari sudut pandang pemanasan global maka sangat penting untuk memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan. Indonesia sejak Januari tahun ini sudah mengumumkan tentang rencana percepatan pembangunan 10.000 MW, yang kedua, dalam hal ini ada suatu perubahan mendasar terutama penerapan sumber energi terbarukan contohnya panas bumi, sementara disatu pihak untuk menanggulangi masalah pemanasan global, dan dari sudut pandang jaminan pasokan energi maka sudah waktunya memulai memanfaatkan nuklir power plan sebagai suatu pilar pasokan energi negeri ini.
Seminar terselenggara atas kerjasama METI-Jepang dan Kementrian ESDM dan didukung Kementrian Ristek, JICC-Jepang, BATAN, Bapeten. Menghadirkan pembicara Kepala BATAN Dr. Hudi Hastowo mengetengahkan bahasan “Evaluation of National Nuclear Infrastructure”, “NPP Regulation Development” oleh Dr. As Natio Lasman, dan pembicara dari Jepang Koyama Masaomi (METI)”Experence of Japan for nuclear energy development in Indonesia”, Prof. Ishikawa Michio (JANTI) “Nuclear safety technology accomplished and realities of Chernobyl Accident”, Konno Takaaki (JANTI) “Japanese Seismic Safety Technology proved in Niigata Eartquake” dan “Most advanced Light Water Reactor with highest safety, good economy and easy maintenance” oleh Kaneuji Akira, serta Mori Kazuo membawakan “Nuclear Fuel Market and Secure Supply of Nuclear Fuel”. (hm1)