Insentif Untuk Mengembangkan Energi Baru Terbarukan

Agenda riset nasional dalam bidang energi terdiri dari tema riset peningkatan elektrifikasi nasional, bahan bakar dari energi baru dan terbarukan, serta konservasi energi.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna, Wisnu S Soenarso, pada sebuah forum diskusi mengenai potensi energi terbarukan dari kelapa sawit, di Jakarta, kemarin.  

“Untuk mendukung kegiatan riset di bidang energi, Kementerian Riset dan Teknologi memberikan dukungan melalui program insentif, seperti spesifikasi lokasi dan PKPP,” kata Wisnu.

Haznan Abimanyu, peneliti LIPI, menyampaikan tentang penerapan teknologi pengolahan limbah kelapa sawit di Indonesia sangat tepat jika dapat diterapkan di PTPN XIII.

Demikian halnya, Hariyanto, Peneliti dari B2TE BPPT juga mengungkapkan bahwa manajemen energi adalah cara tercepat (quickest), termurah (cheapest), terbersih (cleanest) untuk jaminan supplai energi dalam suatu institusi.

“Manajemen energi yang sukses tidak saja akan memberikan keuntungan penghematan biaya bagi pengguna energi tetapi juga mengurangi kerusakan lingkungan serta mengurangi subsidi dan pemakaian energi fosil,” tutur Haryanto.

Dari kegiatan FGD ini diharapkan dengan dukungan kemampuan teknologi dari peneliti, sehingga provinsi Kalimantan Barat dapat memaksimalkan potensi yang ada sebagai lumbung energi nasional.

Saat ini penghematan dan pemanfaatan teknologi energi baru dan terbarukan menjadi masalah serius yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan yang terkait dengan pemanfaatan energi nasional untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

Kebijakan-kebijakan tersebut seperti Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional, Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penghematan Energi dan Air, dan Gerakan Nasional Hemat Energi yang baru-baru ini telah dicanangkan oleh Presiden.

Selain itu dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia  (MP3EI) juga ditetapkan bahwa energi merupakan salah satu fokus dari 8 program utama. Hal ini mengindikasikan bahwa energi merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia.

Dibandingkan dengan negara lain seperti India dan Jepang, konsumsi energi di Indonesia masih boros. Upaya penghematan energi yang disertai dengan pengembangan energi baru dan terbarukan sangat diperlukan untuk mewujudkan ketersediaan energi.

Sementara itu Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna bekerjasama dengan Kantor Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat  mendorong penerapan manajemen energi dalam rangka efisiensi energi dan pemanfaatan teknologi energi terbarukan di pabrik kelapa sawit PTPN XIII.

Sekretaris Daerah Propinsi Kalimantan Barat,  menyatakan bahwa untuk membantu menjamin ketersediaan energi nasional, sangat penting untuk mengembangkan potensi masing-masing daerah khususnya potensi yang ada di Propinsi Kalimantan Barat sebagai lumbung energi nasional.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author