Prof. (Riset). Dr. Sumarno, M.Sc.adalah Peneliti Utama di bidang Pemuliaan Tanaman, pada kelompok peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Selama rentang tahun 1981 – 1988, Sumarmo menghasilkan 15 varietas unggul kedelai dilepas dengan Ketetapan SK Mentan. Varietas yang dihasilkannya ditanam oleh petani secara luas di Indonesia, antara lain varietas Orba; Galunggung; Wilis; Dempo; Kerinci; Raung; Argomulyo; Bromo; Burangrang hingga saat ini. Ia juga menghasilkan satu varietas unggul kacang tanah Kelinci, yang banyak ditanam petani di Jawa Timur.
Sumarno menyelesaikan pendidikan Strata 1 tahun 1977, kemudian mendapatkan kesempatan tugas belajar atas biaya USAID, untuk program MSc di Iowa State University, Ames, Iowa, USA. Gelar MSc on Plant Breeding diperoleh pada bulan April 1979. Ia melanjutkan pendidikannya untuk program Doktor di Universitas yang sama. Gelar PhD Plant Breeding and Cytogenetics ia peroleh pada bulan April 1981. Dalam waktu empat tahun ia menyelesaikan program MSc dan PhD atau total A, dan memperoleh gelar Doktor. Thesis MSc dan disertasi Ph.D-nya dipublikasikan di jurnal prestisius Crop Science Society of America, masing-masing pada tahun 1980 dan tahun 1982.
Sumarno mengikuti berbagai kursus pemuliaan tanaman internasional, yaitu “Plant Breeding Courses” oleh Australian-Asian University Cooperation Scheme (Mei – Juni 1973) di Malang; International Course on Plant Breeding, Wageningen, Netherlands April – Juli 1974. Pada Maret 1977, ia mendapatkan kesempatan tugas belajar atas biaya USAID, untuk program MSc di Iowa State University, Ames, Iowa, USA. Gelar MSc on Plant Breeding diperoleh pada bulan April 1979. Ia melanjutkan pendidikannya untuk program Doktor di Universitas yang sama. Gelar PhD Plant Breeding and Cytogenetics ia peroleh pada bulan April 1981. Dalam waktu empat tahun ia menyelesaikan program MSc dan PhD atau total waktu studi hanya tujuh tahun di atas SMA, ia memperoleh gelar Doktor. Thesis MSc dan disertasi Ph.D-nya dipublikasikan di jurnal prestisius Crop Science Society of America, masing-masing pada tahun 1980 dan tahun 1982.
Selain sebagai peneliti, Sumarno pernah menduduki Jabatan Struktural antara lain: Kepala Balai Penelitian Tanaman Pangan, Malang (1988 – 1995); Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, di Malang (1995 – 1998); Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor (1998 – 2000); dan Direktur Jendral Produksi Hortikultura (2000 – 2005). Selama menjabat sebagai Dirjen ia juga ditugasi sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (2001 – 2005); dan sebagai Komisaris Utama PTPN X di Surabaya (2003 – 2008). Selama menjadi anggota BNN ia aktif memberikan ceramah Anti Narkoba di instansi lingkup pertanian.
Ia aktif memberikan ceramah berbagai topik (Teknik Penulisan Ilmiah; Menjadi Peneliti Profesional; Membangkitkan Kreativitas Peneliti; Sumberdaya Lahan Pertanian; Plasma Nutfah; Sistem Perbenihan); menulis artikel issue pembangunan aktual di Sinar Tani (lebih dari 25 artikel); dan di Harian Republika. Ia duduk sebagai Anggota Redaksi Jurnal Penelitian Pertanian; Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian; sebagai Ketua Redaksi Bulletin IPTEK-Tanaman Pangan, dan juga sebagai editor utama tiga buku/Prosiding Tanaman Pangan.
Sumarno mencapai jenjang Ahli Peneliti Utama tahun 1988, dan dikukuhkan sebagai Profesor Riset setelah menyampaikan orasi dengan judul” merupakan orasi yang pertama di Badan Litbang Pertanian, gelar Ahli Peneliti Utama/Profesor Riset bernomor Registrasi 07 pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Judul orasinya adalah “Pemanfaatan Teknologi Genetika untuk Peningkatan Produksi Kedelai”. Sumarno saat ini telah menjalani masa purnabakti (pensiun).