Kepala BNPB memberikan selamat kepada pemenang Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional Bagi Insan Pers Tahun 2011, di Yogyakarta pada Minggu 30 Oktober 2011.
Para pemenangnya adalah juara Pertama diraih oleh Mukhamad Kurniawan (Harian Kompas) dengan nilai 363, berjudul Kiprah Para Penjaga Pantai Utara, mendapatkan uang sejumlah 10 juta rupiah, piala bergilir, sertifikat dan plakat.
Juara Kedua diraih oleh Hari Setiawan (Radar Jember) dengan nilai 360, berjudul Saatnya Pesantren Peduli Risiko Bencana, mendapatkan uang sejumlah 8 juta rupiah, plakat dan sertifikat.
Juara Ketiga diraih oleh Bagus Suryo (Media Indonesia) dengan nilai 358, berjudul Putusnya Nadi Petani Diguyur Erupsi, mendapatkan uang sejumlah 6 juta rupiah, Plakat dan Sertifikat.
Juara Harapan I oleh Dadan M. Ramdan (Okezone.com) dengan nilai 355, berjudul Menguji Ketangguhan Indonesia Melawan Bencana, mendapatkan uang sejumlah 4 juta rupiah dan sertifikat.
Juara Harapan II diraih oleh Syofiardi Bachyul JB (Padangkini.com) dengan nilai 352, berjudul Penanggulangan Bencana dan Upaya Melawan Lupa, mendapatkan uang sejumlah 3 juta rupiah dan sertifikat.
Hadiah uang kepada semua pemenang dipotong Pajak 15% dan keputusan pemenang LKT 2011 hak mutlak dewan Juri yang tidak dapat diganggu gugat.
Adapun Dewan Juri Lomba Karya Tulis Kebencanaan Tahun 2011, adalah: Ir. Sugeng Triutomo, DESS, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BNPB; Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, MSc, Direktur Pengurangan Resiko Bencana, BNPB; DR, Ir. Subandono Diposaptono, MEng, Direktur Pesisir dan Lautan, Kementerian Kelautan an Perikanan; DR. Ir. Pariatmono, Asisten Deputi IPTEK Pemerintah, Kementerian Riset dan Teknologi; dan Ir. Yuni Ikawati, Ketua Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan peringatan hari kebencanaan dunia di Benteng Vredenburg, Minggu (30/10) mengatakan bencana besar yang pernah terjadi di Indonesia seperti tsunami di Aceh 2004, gempa bumi di Yogyakarta 2006 menjadi sejarah peradaban tersendiri.
Selanjutnya Sri Sultan menyebutkan peringatan kebencanaan tersebut mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat akan potensi bencana yang dimiliki Indonesia.
Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengimbau pada jajarannya yang hadir dari BNPB daerah di seluruh Indonesia agar melakukan tugasnya pada saat tidak ada bencana. Sehingga ketika bencana datang maka korban dan kerugian bisa dikurangi.
“Tidak ada bencana bukannya tidak bekerja, tapi bekerja lebih baik lagi untuk meningkatkan kesadaran dalam mengurangi risiko bencana,” katanya. *