Aktifitas Gunung Sinabung terus meningkat ditandai dengan peningkatan jumlah gempa vulkanik per hari.
Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Pengamatan Gunung dari Pusat Vulkalogi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika mengatakan, kegempaan Gunung Sinabung makin rapat. “Hari ini sudah 1.600 kali gempa vulkanik,” ujarnya di hadapan para coordinator pengunsian di Kabanjahe, Minggu (15/12), seperti dilansir Kompas.
Menurut dia, tiga hari sebelumnya kegempaan juga tinggi, tetapi tak setinggi pada Minggu, Dalam lima hari terakhir, gempa vulkanik Sinabung berkisar 738 kali sampai 1.260 kali per hari.
Peningkatan gempa vulkanik tersebut, menurut Gede, indikasi kuat bahwa pasokan energi Sinabung juga meningkat. Itu berarti potensi erupsi makin tinggi. Karena itu, dia mengimbau agar warga yang masih beraktifitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak Sinabung untuk segera kembali ke pengungsian. Warga sulit menyelamatkan diri jika terjadi erupsi besar.
Belum bisa diprediksi
Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Surono, mengatakan, dampak kegempaan tinggi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, akhir-akhir ini belum dapat diprediksi menimbulkan jenis letusan seketika atau letusan terus-menerus dengan intensitas yang kecil. Karakteristik gunung ini sekarang tergolongpaling aktif setelah 1.200 tahun tidak aktif.
“Status Awas Gunung Sinabung saat ini tidak dapat diturunkan. Masalah yang harus dihadapi adalah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi penduduk yang diungsikan,” kata Surono. Lanjut Surono, Gunung Sinabung berbeda dengan Gunung Merapi, kubah yang ada di Gunung Sinabung ini lebih dari satu. “Karakteristiknya menjadi lebih sulit diprediksi. Albar/TI